Untuk mewujudkan Kota Batu menjadi zona hijau kasus Covid 19 tidaklah mudah. Bagaimana tidak, angka kasus pasien konfirm positif Covid-19 mengalami peningkatan cukup pesat, bahkan saat ini hampir mendekati 100 orang.
Pada Rabu (8/7/2020) angka komulatif pasien konfirm positif Covid-19 mencapai 94 orang, jumlah itu ada tambahan sejumlah 6 orang di Kota Batu. “Hari Rabu ada tambahan 6 orang pasien Confirm,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu, M. Chori.
Baca Juga : Di Tengah New Nomal, Lumajang Tambah 8 Orang Positif Covid-19
Ia merinci, 6 pasien positif itu yakni C-89 umur seorang perempuan berusia 42 tahun, merupakan tenaga kesehatan (nakes) RS Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), warga Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu.
Kemudian C-90 berusia 21 tahun, jenis kelamin perempuan, sebelumnya merupakan orang tanpa gejala (OTG) dari Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu. Serupa, C-91 sebelumnya juga OTG, berusia 45 tahun seorang laki-laki, juga warga Kelurahan Sisir. “Dan memang ke 5 pasien positif ini sebelumnya juga OTG dari kelurahan Sisir dan Ngaglik,” imbuhnya.
Selanjutnya C-92 umur berusia 16 tahun laki-laki, juga OTG, dari Kelurahan Sisir. Lalu C-93 umur 3 tahun perempuan warga Kelurahan Ngaglik Kecamatan Batu. Dan C-94 berusia 48 tahun seorang perempuan, dari Kelurahan Ngaglik.
Dari 96 pasien konfirm itu, menyisakan 58 orang yang positif. Di antaranya, 13 pasien menjalani perawatan di rumah sakit. Kemudian 25 orang isolasi mandiri di rumah masing-masing. “Dan 20 orang lainnya isolasi di shelter Hotel Mutiara Baru,” tutup Chori.
Dengan rincian setiap kecamatan yakni di Kecamatan Batu ada 21 orang. Lalu di Kecamatan Bumiaji sejumlah 19 orang dan di Kecamatan Junrejo 18 orang.
Baca Juga : Satu Lagi Pasien Positif Covid di Kota Madiun, Hasil Tracing dari Jakarta dan Lamongan
Dengan demikian seluruhnya ada 16 desa/kelurahan yang warganya terdapat pasien positif. Dan menyisakan 8 desa/kelurahan yang belum ada warganya terkena Covid-19.
Sementara itu Wali Kota Batu Dewanti menjelaskan, jika peningkatan angka pasien konfirm ini sangat mengkhawatirkan. Yang mana penambahan ini terjadi kebanyakan dari klaster keluarga atau permukiman.
“Bukan karena tempat wisatanya dibuka, karena wisata dibuka dengan protokol kesehatan. Sehingga masyarakat harus melakukan protokol kesehatan dengan disiplin,” ucapnya.