Atap bangunan rumah milik Wagirin di Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, ambruk, Senin (6/7/2020) sore. Diduga ambruknya atap bangunan rumah itu karena kondisi kayu sudah lapuk. Bangunan atap yang ambruk itu berada di atas bagian kamar mandi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Agung Sedayu menjelaskan, hujan intensitas ringan hingga sedang mengguyur Kota Batu. Sehingga saat kondisi kayu penahan atap rumah Wagirin sudah lapuk tidak kuat menahan genting.
Baca Juga : Korsleting Listrik, Gudang Kerajinan Tempurung Kelapa di Blitar Dilalap si Jago Merah
“Jadi tidak mampu menahan genting yang basah karena diguyur hujan. Hal tersebut mengakibatkan atap rumah runtuh,” ucapnya.
Karena itu, dilakukan perbaikan atap rumah. Juga diberikan bantuan logistik. “Untungnya dalam bencana ini tidak ada korban,” imbuhnya.
Sedangkan kejadian atap runtuh menjadi bencana di awal bulan Juli ini. Sementara itu selama bulan Juni lalu terdapat tiga bencana lantaran intensitas hujan yang rendah.
Baca Juga : Curah Hujan Rendah, Bencana Alam di Kota Batu Selama Juni hanya 3 Kasus
Meski demikian, jika pada musim hujan bencana alam yang berpotensi di Kota Batu ada tanah longsor dan banjir, namun berbeda pada saat musim kemarau. Giliran kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan angin kencang berpotensi terjadi pada musim kemarau di Kota Batu.