Polemik terkait ekspor benur (benih lobster) hingga kini masih ramai diperbincangkan. Diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Edhy Prabowo telah membuka keran ekspor benih lobster.
Kebijakan Edhy itu pun langsung menimbulkan pro kontra dari berbagai pihak. Terlebih dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Apalagi, Susi-lah yang mencetuskan larangan ekspor benih lobster. Melalui akun Twitter-nya, Susi kerap mengkritik kebijakan Edhy Prabowo.
Baca Juga : Fadli Zon Tanggapi Video Kapal Asing di Natuna, Warganet Soroti 2 Menteri dari Gerindra
Melihat hal itu, anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Gerindra Darori Wonodipuro memberikan tanggapan. Darori merupaakan salah satu pihak yang setuju dengan kebijakan Edhy, yang satu partai dengannya, tersebut.
Ia menyebut polemik saat ini masih ada campur tangan dari menteri lama. Bahkan, Daroni menyebut jika menteri lama seakan belum rela melepas jabatannya.
"Mantan menteri belum rela melepas jabatan. Kok yang direcokin lobster?" ujarnya saat rapat kerja, Senin (6/7/2020).
Kendati tak menyebutkan nama, jika dilihat ke belakang, menteri kelautan dan perikanan lama ialah Susi Pudjiastuti.
Baca Juga : Pengamat: Kawin Paksa Whisnu-Eri di Pilwali Surabaya Belum Tentu Damaikan Faksi PDIP
Darori mengatakan, adanya keran ekspor benur ini justru bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan dan demi kepentingan rakyat. Selain itu, Darori menilai Kementerian Kelautan dan Perikanan membaik sejak berada di tangan Edhy.
Sebaliknya, Darori lantas meminta sejumlah rekomendasi temuan Badan Pemeriksa keuangan (BPK) yang belum ditindaklanjuti oleh menteri-menteri lama dibuka ke publik. "Diangkat ke pengadilan saja, seperti masalah di Aceh dan Pangandaran," ujarnya.