free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Transisi New Normal, Angka Kecelakaan Tulungagung Naik

Penulis : Joko Pramono - Editor : Dede Nana

04 - Jul - 2020, 00:34

Placeholder
Kendaraan yang terlibat kecelakaan di tempat penampungan sementara barang bukti kecelakaan (Joko Pramono for Jatim TIMES)

Pada masa pandemi Covid-19, angka kecelakaan lalulintas di Tulungagung mengalami penurunan cukup drastis. Namun saat transisi menuju "New Normal", angka kecelakaan kembali meningkat.

Data Satlantas Polres Tulungagung mencatat, pada awal tahun 2020, terjadi 122 kecelakaan dengan 15 korban meninggal dunia, satu luka berat dan 205 luka ringan. Di bulan Februari terjadi 122 kecelakaan, dengan 9 orang meninggal dunia, 3 luka berat dan 171 luka ringan.

Baca Juga : Komunitas Driver Ojek Online Madiun Bersatu Galang Dana untuk Operasi Putra Ojol

Maret, Satlantas Polres Tulungagung mencatat 97 kecelakaan, dengan 17 korban meninggal dunia, 1 luka berat dan 184 luka ringan. Sedangkan para April 2020, di awal mulai diberlakukannya  masa pandemi di Tulungagung, hanya terjadi 38 kecelakaan. Dengan rincian 6 orang meninggal dunia dan 65 luka ringan.

"Saat itu aturan masih ketat, tingkat kepatuhan warga untuk tinggal di rumah juga masih tinggi," terang Kanit Laka Lantas Satlantas Polres Tulungagung Iptu Diyon Fitriyanto, Kamis (2/7/2020).

Pada Bulan Mei, bulan kedua pandemi, terjadi 53 kecelakaan dengan 6 korban meninggal dunia, 1 luka berat dan 79 luka ringan.

Bulan ketiga pandemi pada Juni saat di dengungkan "New Normal" jumlah kecelakaan kembali meningkat. Tercatat ada 73 kejadian kecelakaan dengan 16 korban jiwa dan 105 orang mengalami luka ringan.

Minimnya angka kecelakaan saat pandemi, kata Diyon, diakibatkan banyak orang lebih memilih di dalam rumah sehingga lalu lintas terlihat sepi.

"Juni mulai naik, karena masyarakat euforia setelah dua bulan tinggal di rumah," ujarnya.

Dibanding tahun sebelumnya, pada trimester awal 2020 angka kecelakaan mengalami penurunan sebesar 30 persen.

Namun, pihaknya memprediksi angka kecelakaan akan kembali naik pada Juli 2020. Pasalnya, di bulan Juli bertepatan dengan tahun ajaran baru dan transisi menuju "New Normal".

"Sekali lagi perlu kepedulian kita bersama untuk taat berlalu lintas. Karena penyebab kecelakaan terbesar adalah kelalaian pengemudi yang tidak taat aturan," ungkap Diyon.

Baca Juga : Suka Duka Menjaga Pintu Masuk Wilayah Utara Banyuwangi

Dari total 69 korban jiwa, 8 diantaranya meninggal dilokasi kejadian. Sedang 61 lainya meninggal saat dilakukan perawatan selang 1-7 hari paska kecelakaan.

40 persen kecelakaan terjadi di jalur maut atau "black spot". Di Tulungagung ada 3 jalan yang dikategorikan black spot, yaitu Jalan Raya Ngantru, Jalan Raya Sukowiyono dan Jalur Tulungagung-Ngunut.

Sisanya, 60 persen kejadian menyebar di seluruh wilayah Tulungagung.

Penyebab kecelakaan paling banyak adalah melanggar batas kecepatan dan tidak memperhatikan lajur, hingga tidak bisa menguasai kendaraan.

"Terutama kecepatan, karena ini yang memicu fatalitas," pungkas Diyon.

 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Joko Pramono

Editor

Dede Nana