free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Wali Kota Kediri Ajak OPD Terkait Pikirkan Pemulihan Ekonomi Pelaku UMKM

Penulis : Bambang Setioko Kediri TIMES - Editor : A Yahya

24 - Jun - 2020, 01:50

Placeholder
Wali Kota Kediri Ajak OPD Terkait Pikirkan Pemulihan Ekonomi Pelaku UMKM Pada Masa Pandemi Corona dengan Gotong Royong Kreatif. (Foto: Istimewa)

Dampak ekonomi yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19 membuat UMKM mengalami penurunan penjualan. Untuk itu perlu ide-ide kreatif agar dapat mengembalikan tingkat penjualan mereka seperti semula dan bahkan dapat lebih meningkat.

Bertempat di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak Klinik UMKM Kota Kediri, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri dan Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Kota Kediri melakukan Brain Stroming untuk mencari langkah strategis perkembangan UMKM, Selasa (23/6/2020).

Baca Juga : Acara Keramaian Dibatasi 3 Jam, Pelaku Seni di Lumajang Tetap Sepi Job

"Data yang saya dapat dari Kementerian, ada peningkatan traffic pada teknologi digital sebesar 15-20 persen di masa pandemi ini. Sementara dari total pelaku UMKM hanya 13 persen yang go online, artinya masih ada 87 persen UMKM yang belum berjualan secara online," kata Mas Abu sapaan akrab Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.

Mas Abu juga mengatakan, produk UMKM Kota Kediri akan dipersiapkan agar bisa lebih dikenal secara luas dan dapat bersaing dengan UMKM daerah lain. Tak kalah penting agar dapat meningkatkan penjualan. Caranya dengan mempersiapkan dan menjual produk-produk tersebut di sebuah marketplace atau platform belanja online yang sangat digemari masyarakat saat ini.

Bila dibandingkan, menjual produk secara online maupun marketplace lebih cepat dikenal dan laku bila dibandingkan dengan offline. Karena pasar marketplace begitu luas, tidak hanya di Indonesia tetapi bisa lintas negara.  Sebaliknya, bila dijual secara offline harus mendirikan toko yang butuh biaya besar serta produknya hanya diketahui masyarakat sekitar. Butuh waktu lama dan biaya besar aga produk diketahui oleh masyarakat luas. 

"Namun PR-nya adalah bagaimana para pembeli itu tahu soal keberadaan produk dari UMKM lokal dan tertarik untuk membelinya, itu yang harus dipikirkan. Kalau hanya upload ke marketplace lalu dibiarkan saja tanpa sentuhan kreativitas dan marketing biasanya kurang maksimal," tambah Mas Abu.

Dengan gambaran tersebut, ada beberapa hal yang dipersiapkan Pemerintah Kota Kediri untuk membawa UMKM Kota Kediri bisa masuk di marketplace. Hal yang pertama dari segi produk apakah sudah baik atau belum, contohnya makanan, apakah rasanya sudah enak atau belum dan ciri khas produk tersebut. Kemudian dari segi kemasan atau packaging sudah cantik atau belum, karena packaging yang bagus itu bisa meningkatkan harga jual. Lalu para UMKM juga harus melek teknologi agar lebih mudah pemasarannya dan produk lebih cepat dikenal oleh masyarakat luas.

Baca Juga : Vila Songgoriti Sudah Buka, Pengunjung Mulai Berdatangan

Sebagian besar produk UMKM Kota Kediri sebenarnya sudah layak jual dan siap untuk dipasarkan di marketplac namun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki seperti packaging-nya. Misalnya saja Tenun Ikat Bandar Kidul dari segi bahan, warna sudah baik dan juga perawatan yang mudah namun yang masih perlu perbaikan dari segi kemasannya. Bagi UMKM Kota Kediri yang produknya belum layak jual di marketplace akan diberikan pendampingan oleh tim Klinik UMKM agar kualitas produk yang dihasilkan bisa bersaing dengan produk sejenis dari daerah lain dan produk-produk lain.

"Di masa pandemi ini, ada istilah menarik AADC. Jadi kita harus "accept" atau menerima kenyataan bahwa sekarang sedang masa pandemi, dan dengan adanya pandemi kita harus "adapt"; karena siapa yang beradaptasi yang bisa bertahan. Lalu karena adanya social distancing jualan kita harus ke "digital" karena itu tidak membutuhkan tatap muka langsung dan agar ada nilai lebih dari sebuah produk perlu "creative collaborative", karena dengan kolaborasi kita lebih ringan, prinsipnya bergotong royong secara kreatif", tutupnya.

Turut hadir dalam acara ini Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu, Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota kediri Nur Muhyar, Plt Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Kota Kediri Bagus Alit, dan pengurus Klinik UMKM.


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Bambang Setioko Kediri TIMES

Editor

A Yahya