Masyarakat terdampak rencana proyek pembangunan Bendungan Bagong dapat perhatian khusus dari Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin
Arifin justru sambangi kediaman warga terdampak. Padahal mereka menyurati Bupati hendak datang ke Pendapa Kabupaten.
Baca Juga : Tuai Kritik, Pembangunan Polisi Tidur di Jalan Pahlawan Bikin Tak Nyaman Pengendara
"Bagi masyarakat terdampak khususnya warga Dusun Winong RT 13 dan RT 14, tidak perlu repot-repot datang ke Pendapa. Biar saya saja yang menyambangi sampean (anda)," tutur Arifin kepada warga terdampak, Rabu (17/06/20) petang.
Arifin menerangkan, pertemuannya bersama masyarakat terdampak pembebasan lahan untuk proyek bendungan Bagong tersebut untuk mengurai keluh kesah masyarakat terdampak dan mencari solusi bersama.
"Masyarakat ini pada Intinya minta kejelasan tahapan sudah sampai mana rencana pembangunan. Selain itu masyarakat juga meminta kejelasan proses tukar guling seperti yang sudah dikoordinasikan kemarin," tuturnya.
Lanjut Arifin, saat ini proses sudah berjalan seperti pengukuran lahan sudah dilakukan serta beberapa bidang lahan juga sudah diumumkan. Setelah itu diharapkan ada koreksi dari masyarakat sebelum berlanjut ke langkah apraisal.
Sedangkan untuk lahan yang berbatasan dengan lahan perhutani. Serta juga telah dipaparkan site plan serta rancangan relokasi tempat warga terdampak. Juga ada usulan untuk penyediaan lahan pengganti.
Baca Juga : Belum Sembuh, 18 Warga Positif Covid di Batu Pilih Pulang
Karena mekanisme masyarakat adalah masyarakat dapat uang serta lahan pengganti. Sedangkan untuk lahan pengganti akan di tukarkan lahan di Trenggalek untuk dijadikan lahan pemukiman baru.
"Untuk Fasum dan Fasos akan dilakukan komunikasi bersama BBWS Brantas. Karena yang paling penting masyarakat sudah mengerti site plan pembangunan," jelasnya.
Sementara itu dengan adanya usulan terkait lahan pengganti, Pemkab akan membantu memfasilitasi warga untuk diantarkan ke lahan pengganti di dua opsi lokasi yakni di Pacitan dan Wonogiri yang juga akan disurvei oleh tim.