Pembangunan kawasan pedesaan terus dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Blitar. Diantaranya dengan membangun Instalasi Pembangunan Air Limbah (IPAL) Komunal di pemukiman padat penduduk di Desa Balerejo, Kecamatan Wlingi.
Pembangunan IPAL di desa yang berhawa sejuk itu resmi dimulai, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Blitar Rijanto, Rabu (17/6/2020).
Baca Juga : Cek Kesiapan Alun-Alun Kota Batu, Dewanti: Masih Ada yang Harus Dilengkapi
Pembangunan IPAL Komunal dan Pemipaan di Desa Balerejo merupakan program yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Blitar Tahun 2020. Proyek ini mendapat kucuran anggaran Rp 484.300.000 dari pemerintah pusat dan ditargetkan selesai pengerjaannya akhir tahun ini.
Bupati Blitar Rijanto yang memimpin peletakan batu pertama, menyampaikan IPAL Komunal ini merupakan sanitasi pembuangan limbah domestik yang akan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Dalam pelaksanaannya, program ini dikerjakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Desa Balerejo.
“IPAL Komunal ini yang memanfaatkan adalah warga sekitar sini. IPAL ini digunakan untuk pembuangan limbah domestik, kalau jaman saya kecil dulu untuk peceren. Dengan tidak diborongkan, dikerjakan oleh masyarakat sendiri, harapan saya pengerjaanya bisa lebih bagus,” ungkap Bupati Rijanto.
Orang nomor satu di Kabupaten Blitar berharap keberadaan IPAL Komunal ini akan bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Desa Balerejo. Bupati juga mendorong agar IPAL Komunal di Balerejo ini menjadi percontohan untuk daerah lainnya.
Sekedar diketahui, pada tahun 2020 di Kabupaten Blitar mendapat program pembangunan IPAL Komunal di 20 titik dengan rincian 15 desa dan 5 pondok pesantren. Kecamatan Wlingi menjadi titik terbanyak diantaranya di Desa Balerejo, Kelurahan Beru, Kelurahan Klemunan, Desa Tembalang dan Ngadiluwih.
“Saya berharap dengan IPAL Komunal ini, nantinya sudah tidak ada lagi orang yang kena penyakit diare, muntaber dan demam berdarah. Dan besar harapan saya, IPAL Komunal di Balerejo ini bisa jadi percontohan untuk daerah lainnya. Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, kita sangat membutuhkan IPAL Komunal yang memenuhi syarat,” tegas bupati yang dikenal peduli dan dekat dengan rakyat.
Baca Juga : Terbentur Aturan, DLH Kota Malang Kekurangan Personil Rumah PKD
Sementara itu Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukikan Kabupaten Blitar, Agus Santoso, mengatakan pembangunan IPAL dilaksanakan di daerah yang memiliki kemiringan. Hal ini dikarenakan sistem kerja IPAL Komunal dibutuhkan gravitasi. “IPAL ini diproyeksikan untuk daerah yang memiliki kontur kemiringan, seperti di Desa Balerejo ini. Karena IPAL butuh gravitasi untuk pengaliran air limbah,” paparnya.
Lebih dalam Agus menyampaikan, keberadaan IPAL Komunal diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. “Untuk di Balerejo ini, IPAL Komunal digunakan untuk mengolah limbah domestik. Keberadaan IPAL ini kita harapkan tidak ada lagi warga yang BAB di sungai. Disamping itu masih ada warga di sini yang sapitank nya masih tradisional. Dengan IPAL ini kita mendorong agar kehidupan masyarakat semakin sehat,” pungkasnya.
Kedatangan Bupati Blitar Rijanto di Desa Balerejo disambut hangat oleh warga masyarakat setempat. Turut mendampingi bupati, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukikan Kabupaten Blitar, Agus Santoso, Kepala Bappeda Ir Suwandiro dan Kepala DLH Ir Krisna Triatmanto. Agenda ini turut dihadiri Muspika Kecamatan Wlingi, Kepala Desa Balerejo dan Totagomas. (Adv/Kmf)
