Tulungagung gagal menuju zona kuning Covid19. Pasalnya per Senin (15/6/20) Tulungagung mendapat tambahan 41 pasien positif covid-19. Tambahan ini merupakan lonjakan tertinggi setelah sebelumnya Tulungagung mendapat tambahan 27 pasien terkonfirmasi positif covid19 pada Sabtu (13/6/20) lalu.
Dengan tambahan ini total ada 138 pasien terkonfirmasi positif covid19. Hal itu disampaikan oleh Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Tulungagung, Kasil Rokhmat.
Baca Juga : Cegah Covid-19, Pemkot dan Polres Blitar Kota Resmikan Pabrik Rokok Jadi Industri Tangguh
"Penambahan pasien Covid19 di Kabupaten Tulungagung per Senin 15 Juni tercatat tambahan 41 kasus," ujar Kasil Rokhmat.
Penambahan ini berdasarkan hasil swab pada PDP yang dilakukan oleh Tim Hunter Covid19 Provinsi Jatim pada 5-9 Juni lalu.
Hasil swab itu lalu diuji laboratorium di RSUD dr. Iskak, sehingga hasilnya cepat diketahui.
Tambahan itu tersebar di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Bandung 12 orang dengan rincian 6 ODR (orang dengan resiko), 4 OTG (orang tanpa gejala), 2 PDP dari RSUD dr. Iskak.
Kemudian Kecamatan Besuki yang sebelumnya zona kuning berubah menjadi zona merah setelah mendapat 1 pasien positif.
Sebelumnya pasien ini berstatus OTG dan merupakan kontak erat dengan pasien positif di RSUD dr. Iskak.
Boyolangu 4 orang dengan 2 OTG kontak erat pasien terkonfirmasi positif covid19 pabrik rokok dan 2 dari PDP.
Canpurdarat 2 pasien, Gondang 4 orang, Kalidawir 1 orang, Kedungwaru 1 orang, Kauman 1 orang, Nagntru 2 orang, Ngunut 4 orang, Pagerwojo 1, Rejotangan 2 orang, Sendang 1 orang, Sumbergempol 2 orang, Tanggung Gunung 1, dan Tulungagung 2 orang. Semua sebelumnya berstatus PDP di RSUD dr. Iskak.
Baca Juga : Kesaksian Warga soal Kronologi Pesawat TNI AU Jatuh, Ada Ledakan hingga Pilot Melayang
"Kalau dirangkum ada ODR 7, OTG 7, dan PDP nya 27," terangnya.
Selain itu Tulungagung juga mendapat tambahan 1 pasien sembuh. Dengan penambahan ini angka kesembuhan menjadi 56 dari 138 pasien terkonfirmasi positif.
"Jadi prosentase kesembuhan menjadi 41 persen," ujar Kasil Rokhmat.
Prosentase kesembuhan ini turun dari sebelumnya yang mencapai 56 persen. Dengan lonjakan kenaikan yang cukup tinggi ini, pihaknya akan melakukan sejumlah evaluasi, termasuk menutup kembali akses menuju taman Aloon-aloon.
"Bukan kita mau menutup, tetapi agar tetap new normal tapi tetap terkendali," katanya.
Langkah ini terpaksa dilakukan setelah pada Sabtu (13/6/20) malam lalu di taman Aloon-aloon dipenuhi dengan ratusan pesepeda yang tidak menerapkan physical distancing.