Tidak bisa dipungkiri, dalam pandemi covid 19 seperti saat ini, petugas medis merupakan garda terdepan perang terhadap covid 19.
Tak sedikit petugas medis yang harus gugur dalam menjalankan tugasnya merawat pasien covid 19.
Baca Juga : Viral, 17 Tahun Lalu Sitkom Bajaj Bajuri Telah 'Ramalkan' Covid-19, Ini Faktanya
Perjuangan petugas medis ini dituangkan oleh pelukis asal Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Rudi Susanto alias Dandik.
Lukisan berukuran 120 kali 170 cm itu dibuat oleh Dandik sebagai apresiasi perjuangan tenaga medis dan paramedis dalam memerangi covid 19.
Dalam lukisan berlatar ikon -ikon dunia seperti coloseum di Itali, Arc De Triomphe atau gerbang kemenangan di Paris, Perancis, virus covid 19 digambarkan sebagai monster mirip gurita yang menyerang siapa saja.
"Kalau Tulungagung, saya gambarkan ada bangunan RSUD dr Iskak Tulungagung," katanya.
Dalam lukisan bertajuk "White Heroes" itu terlihat untuk melawan monster itu, petugas medis hanya bersenjatakan APD dan alat suntik. Terlihat di belakang tokoh pahlawan fiksi seperti Superman, Spiderman, Captai america dan kawan-kawanya tak bisa berbuat banyak menghadapi monster covid 19 ini.
"Dalam masa pandemi ini pahlawan sebenarnya adalah petugas medis, bukan superhero fiksi seperti superman ataupun spiderman," katanya.
Selain lukisan "White Heroes", Dandik juga membuat lukisan yang masih mengusung tema covid 19. Seperti lukisan berjudul "Bertahan Hidup". Lukisan ini menceritakan perjuangan manusia yang digambarkan sebagai ikan. Ikan-ikan ini berusaha keluar dari jerat atau jaring yang diartikan sebagai masalah.
"Efek pandemi ini dirasakan oleh semua lini. Tidak terkecuali kami yang terpaksa tidak bisa menggelar pameran yang melibatkan banyak massa. Namun, bukan penghalang kami untuk terus berkarya. Selama pandemi ini sudah ada lima lukisan yang sudah saya buat," tuturnya.
Dandik mengatakan karya lukisannya tersebut saat ini dipajang di sanggar lukisnya di Desa Ketanon. Namun, untuk lukisan bertema White Heroes diikutsertakan pameran melalui online. Jika laku, nantinya hasil penjualan akan didonasikan ke para tenaga medis yang telah berjuang.
Baca Juga : Christabel Annora Persembahkan Single untuk Para Perempuan Tangguh Indonesia
"Awalnya ingin didonasikan berupa lukisan. Tapi saya coba ikutkan ke pameran. Kalau laku, ya hasilnya tetap didonasikan. Karena ini sumbangsih saya secara pribadi," tuturnya.
Disinggung apakah perupa lain banyak yang melakukan hal serupa ? Dandik mengatakan banyak perupa yang masih tetap berkarya selama pandemi ini. Mereka rerata memanfaatkan pameran atau kompetisi yang digelar online.
"Ya. Masih banyak yang berkarya," tegasnya.
Salah satu pengunjung sanggar, Joko mengatakan melihat lukisan Dandik berjudul White Heroes itu mudah dipahami oleh orang awam sepertinya. Karena tampak terlihat jelas, bahwa lukisannya menunjukkan perjuangan tenaga medis saat melawan Covid-19.
"Semoga pandemi ini mereda, sehingga para perupa bisa berkarya lagi. Lebih banyak dan bisa dinikmati oleh para penikmatnya," harapnya.