free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Persiapan New normal, GGTP Lakukan Penjaringan di Ponpes

Penulis : Joko Pramono - Editor : A Yahya

11 - Jun - 2020, 02:54

Placeholder
pemeriksaan kesehatan bagi santri yang hendak mondok di PPHM Ngunut (Joko Pramono for Jatim TIMES)

Untuk menyongsong jalanya new normal, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid 19 Kabupaten Tulungaung akan melakukan penjaringan ke sejumlah pondok pesantren yang akan melakukan aktivitasnya lagi.

Bahkan standar operasional untuk pondok pesantren sudah dirumuskan oleh GGTP bersama seluruh pondok pesantren di Tulungagung dan Pengurus Cabang Nahdlatul, seperti tertuang dalam surat edaran bupati, tertanggal 9 Juni 2020.

Baca Juga : 44 Anggota DPRD Kota Malang Jalani Rapid Test, Ini Hasilnya

“SOP itu sudah berlaku, sehingga pondok pesantren sudah bisa memulai kegiatan. Tapi sebagian sudah siap, ada juga yang belum siap,” terang Wakil Juru Bicara GTPP Covid-19 Tulungagung, Galih Nusantoro Rabu (10/6/2020).

Untuk pondok pesantren yang sudah siap melakukan aktivitasnya diminta untuk menghubungi GGTP, agar petugas medis bisa melakukan penjaringan pada santri dan santriwati. 

Khusus untuk santri dari luar kota, diwajibkan membawa surat sehat disertai hasil rapid test. Penyaringan nantinya untuk mengetahui santri luar kota yang belum melakukan rapid test.

“Kalau memang ada santri dari luar kota lolos masuk Tulungagung tanpa rapid test, nanti kita rapid test di sini. Jangan sampai ada yang punya potensi penularan selama di pondok,” sambung Galih. 

Seperti yang dilakukan di pondok pesantren PPHM Ngunut. Ponpes ini merupakan salah satu yang siap untuk memulai aktivitasnya lagi. Penyaringan awal berupa assesmen kesiapan penerapan kenormalan baru.

“Hasil screening kesiapan, skornya bagus di atas 50. Sehingga dilanjutkan screening terhadap para santri, saat balik ke pondok,” tutur Galih. 

Salah satu orang tua santri asal Kenjeran, Surabaya, Abdul Kohar mengaku sulit mendapatkan surat keterangan sehat.

Fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan praktek dokter tidak melayani permohonan pembuatan surat sehat. Sebenarnya ada rapid test massal, namun Kohar mengaku justru takut jika bergabung.

Baca Juga : Pengamat Sebut Hadirnya Dokter Reisa Jadi Simbol Politik ala Jokowi

“Saya khawatir malah tertular kalau ikut rapid test ramai-ramai,” ucapnya.

Karena itu Kohar nekat mengantar putrinya kembali ke PPHM Asrama Sunan Giri, di Lingkungan 9 Desa/Kecamatan Ngunut, tanpa membawa surat hasil rapid test.

Kohar bersyukur tidak ada kendala dan anaknya tetap diterima di pondok pesantren ini.

Namun sebelum memasuki asrama, dua petugas medis yang melakukan penjaringan memeriksa anaknya dengan detail. 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Joko Pramono

Editor

A Yahya