Masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Malang Raya telah usai. Secara otomatis masyarakat bisa melakukan aktivitas seperti sebelum adanya Covid-19. Namun hal itu sebenarnya diharapkan oleh Satgas New Normal Life Kabupaten Malang untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan karena saat ini kehidupan masih didampingi oleh Covid-19.
Dalam kenyataannya, masih ada masyarakat yang acuh atau mengabaikan protokol kesehatan yang sudah disosialisasikan oleh pemerintah.
Baca Juga : Lagi, 12 Pengunjung Kafe Reaktif Rapid Test di Malang Saat Asyik Nongkrong Malam Mingguan
Saat ini, Satgas New Normal Life Kabupaten Malang berencana membentuk tim strong poin di mana nantinya setiap perbatasan akan dilakukan pendisiplinan terkait protokol kesehatan.
"Untuk antisipasi zona hitam itu kan intinya kita harus melakukan penyekatan lagi. Nah, sekarang ini mulai hari ini kita sudah aktifkan lagi tim strong poin yang ada di Polres Malang dan Kabupaten Malang. Seperti ada kayak PSBB kemarin ada anggota TNI, ada anggota Polri terus dari Satpol PP, kalau timnya kemarin itu cuma 4 nanti akan ada 10 tim," ungkap Wakil Satgas New Normal life Kabupaten Malang, AKBP Hendri Umar.
Nantinya lanjut Hendri, tim yang dimaksud itu akan lebih bekerja setiap harinya untuk melakukan penindakan, memberikan imbauan, terkait dengan pendisiplinan mengenai protokol kesehatan.
Namun, Hendri juga mengungkapkan bahwa penyekatan yang dimaksud itu bukanlah seperti yang sudah dilakukan di PSBB. Karena saat ini hanya melakukan pendisiplinan kepada masyarakat terkait protokol kesehatan.
"Jadi penyekatan yang kita laksanakan itu, kita tidak bisa serta merta harus memutar balik ke Surabaya (misalnya) tidak bisa. Karena sekarang sudah disampaikan kalau sifatnya kita hanya menyampaikan untuk mereka memperhatikan protokol kesehatan," papar AKBP Hendri Umar.
Baca Juga : Usai Lebaran, Polres Madiun Gelar Check Point di Titik Berikut
"Kecuali kalau kita temukan misalnya dia suhu di atas normal, ya kita sarankan untuk kembali atau ke puskesmas terdekat untuk diobservasi dulu, atau dijemput oleh keluarganya di mana dia berasal, apalagi kalau dari Surabaya," imbuhnya.