Pusat perdagangan Sunday Market di Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun Jl. A. Yani Kecamatan Manguharjo Kota Madiun kembali dibuka oleh Wali Kota Madiun, Minggu (7/06/ 2020).
Sebelumnya, pada Jumat (6/06/2020) Wali Kota Madiun Maidi menggelar rapat koordinasi di lokasi Sunday Market bersama Forpimda dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Rapat tersebut digelar guna meninjau ulang persiapan pembukaan Sunday Market.
Baca Juga : Restrukturisasi Keuangan di Kota Malang Berhasil Redam Ratusan PHK
Maidi membuka acara pada minggu pagi ini dengan mengajak seluruh masyarakat yang hadir untuk memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, "Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT sehingga kita semua diberikan kesehatan dapat berkumpul dalam acara pagi ini," sambut Maidi dalam sambutannya.
Dalam sambutannya Maidi juga mengajak masyarakat untuk melawan Covid-19 dengan menghadapinya. termasuk dalam sektor ekonomi yang selama ini lumpuh karena pandemi. "ini harus kita hadapi, khususnya kota madiun ekonomi harus sehat, masyarakat harus sehat sehingga perekonomian dapat berjalan ," ungkapnya
Namun, meski pemerintah terus berusaha menggenjot kembali roda perekonomian, Maidi juga menegaskan bahwa harus serta merta diimbangi dengan protokol kesehatan. Sejumlah peraturan pun diterapkan di Sunday Market tersebut.
Di antaranya, pemberlakuan satu akses masuk dan keluar secara terpisah, penataan parkir, penyemprotan disinfektan sebelum dan sesudah kegiatan, penyediaan masker pada akses masuk, pemeriksaan suhu tubuh, penyiapan ambulance, penggunaan tenda dan pengaturan jarak lapak padagang, dan lain sebagainya.
Wali Kota menyebut pedagang dan pembeli wajib mematuhi aturan main. Mereka yang tidak mengindahkan akan ditindak. Harus meninggalkan lokasi. Wali kota menambahkan akan memperbanyak petugas di area. Mulai yang berjaga di akses masuk dan keluar hingga petugas yang berkeliling di lokasi. Sejumlah petugas juga akan mengenakan kostum unik untuk memberikan imbauan dan sosialisasi agar menarik perhatian pengunjung.
Tak hanya itu, pedagang pun dibatasi, dari yang semula normal 600 pedagang minggu ini hanya terdapat 200 pedagang yang saling berjarak satu sama lainnya. "yang semula 600 hari ini kita batasi 200 saja." terang Maidi.