Sudah berbulan-bulan lamanya masyarakat melakukan physical distancing untuk menghentikan penyebaran covid-19. Masyarakat kerja dari rumah. Bahkan para pelajar pun juga belajar dari rumah.
Ritme kehidupan menjadi tidak normal. Jelas bahwa pandemi ini telah mengubah perilaku masyarakat. Agenda rapat atau kegiatan belajar mengajar, bahkan bersosialisasi kini banyak dilakukan melalui video call. Yang saat ini menjadi pemain utama soal video call di antaranya adalah zoom, WebEx, jitsi, google meet, dan lain-lain.
Baca Juga : Kontak WhatsApp Mendadak Hilang? Ini 5 Cara Cepat dan Mudah untuk Mengembalikannya
Lantas, bagaimana dengan media video conference karya anak bangsa? Apakah tidak ada?
Alumni Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) angkatan 2011 Niki Netrahutama bersama dengan dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) FTUB, Dr Eng Fadly Usman ST MT menjawab pertanyaan tersebut. Mereka menghadirkan HiG, media teleconference online buatan anak negeri untuk seluruh masyarakat di Indonesia.
HiG versi Beta telah diuji oleh lebih dari 500 users baik melakui media smartphone maupun desktop. Beberapa kritik dan saran telah diterima oleh developer untuk dilakukan pengembangan dan juga penyempurnaan lebih lanjut.
Fadly menyampaikan, dalam perjalanannya selama 2 bulan masa uji coba (trial), terdapat beberapa pihak yang telah melakukan komunikasi untuk bekerja sama, diantaranya adalah Sandiaga Uno dan Indra Cahya Uno dari management OK OCE.

"Keduanya berharap agar media teleconference ini bisa membantu pengusaha UMKM untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pembeli secara langsung (live)," ucapnya.
Akan tetapi, belum ada realisasi kerjasama antara pihak HiG dengan pihak OK OCE.
Fadly menambahkan, pihak lain yang kemudian mendukung HiG agar lebih baik dan berkualitas salah satunya adalah anak perusahaan PLN yaitu ICON+. Layanan ICON+ sendiri merupakan perusahaan yang memberikan layanan di bidang pengembangan teknologi telekomunikasi dan informasi.
ICON+ melalui rapat online bersama GM ICON+ SBU Regional Jawa Bagian Timur yaitu Agus Widya Santoso serta Manajer ICON+ Kantor Perwakilan Malang, Eko Candrasasmito telah merumuskan beberapa butir kerjasama.
Baca Juga : WhatsApp Kembali Uji Coba Fitur Baru, Tambahkan Kontak Pakai QR Code
"Butir penting dalam kerjasama tersebut salah satunya adalah memberi support berupa server dengan kapasitas yang sangat besar agar HiG jika digunakan oleh ratusan bahkan ribuan user secara bersama, HiG dapat tetap berjalan dengan baik tanpa gangguan yang berarti," paparnya.
Dalam rumusan awal, terdapat 3 paket bagi pelanggan HiG yaitu Free, Basic dan Premium. Free untuk layanan komunikasi online secara gratis dengan batas waktu penggunaan 30 menit untuk 25 users.
Basic untuk layanan tanpa batas waktu untuk 50 pengguna. Sedangkan paket Premium untuk layanan tanpa batas waktu bagi 100 pengguna.
Sedangkan untuk biaya berlangganan, paket basic sekitar USD 5/bulan dan premium USD 10/bulan. Harga itu tentu jauh lebih murah daripada biaya berlangganan dari aplikasi sejenis seperti zoom atau WebEx.
"Semoga HiG bisa segera diluncurkan sehingga dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat di Indonesia dan juga dunia, sebagai alternatif media teleconference dengan biaya yang relatif murah dan terjangkau,” harap Dr Eng Fadly.