Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar konferensi pers di Posko Koordinasi PSBB Malang Raya, Sabtu (16/5) malam.
Dalam acara tersebut dia didampingi Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono serta Komandan Korem 084/Baladhika Jaya Kolonel (Inf) Zainuddin.
Sebelum menggelar konferensi pers tersebut Khofifah sempat mengunjungi Kampung Tangguh Cempluk di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Dalam sesi konferensi pers dia menyampaikan kunjungan dalam rangka pelaksanaan PSBB Malang Raya yang sudah resmi dimulai Minggu (17/5). "Saya tadi melakukan kunjungan kembali Kampung Tangguh Cempluk bersama Pak Danrem," ujarnya.
Dia menjelaskan kedatangannya untuk bisa mendapatkan penjelasan langsung dari beberapa kepala desa di Kecamatan Dau dan Singosari.
"Persiapan yang dilakukan di Malang Raya ini cukup signifikan. Adalah kampung tangguh yang sudah disiapkan sebetulnya efektif sejak pertengahan April lalu," terangnya.
Bagian proses konsolidasi ini menurut dia untuk bisa melakukan berbagai langkah resosialisasi, reedukasi dan itu relatif sudah matang. "Kami menyebut ini adalah potensi luar biasa sebagai sosial pysical yang dimiliki oleh Malang Raya," katanya mengapresiasi.
Sebab dalam pendekatan untuk bisa melakukan pencegahan bahkan penghentian Covid-19 tegas Khofifah adalah pencegahan. "Kedua adalah pencegahan, ketiga adalah pencegahan," tegasnya.
Menurut mantan menteri sosial ini pencegahan paling efektif harus dilakukan dari unit terkecil. Dan unit terkecil ini berbasis RW yang nanti akan mengomandani RT setempat.
"Apa yang dilakukan oleh masyarakat di Kampung Cempluk menurut kami adalah bagian role Model yang sampai menyiapkan 11 CCTV di 11 RT di RW 02 Kampung Cempluk," lanjutnya.
Khofifah menambahkan hal ini mungkin bisa dijadikan sebagai role model. "Sebagai sosial ketiga di dalam menangani penyebaran Covid-19 ini. Kita ingin ini menjadi bagian yang terus terkawal, termonitor sehingga efektiviitas pelaksanaan PSBB di Malang Raya ini bisa signifikan dan lebih terukur," imbuhnya.