Sempat kabur beberapa hari, pelaku penikaman yang menyebabkan Sugianto, seniman jaranan asal Dusun Pakel, Desa Baturetno, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, tewas bersimbah darah pada 8 Februari 2020 lalu, berhasil dibekuk polisi.
Pelakunya ternyata merupakan seorang anak di bawah umur. Pelaku berinisial MA (17), warga Jalan KH Malik Dalam, Kecamatan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
MA berhasil ditangkap tak jauh dari rumahnya pada 19 Februari 2020. Dia sebelumnya sempat melarikan diri dari kejaran polisi yang menggerebek rumahnya.
"Pelaku sudah kami amankan. Pelakunya di bawah umur. Saat ini di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)," ungkap Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata.
Dari keterangan sementara, MA menusuk Sugianto dengan menggunakan golok pada bagian perut sebelah kanan korban. Usai terkena tikaman, korban yang terluka parah dilarikan ke rumah sakit. Namun setelah menjalani perawatan beberapa hari, nyawa korban tidak tertolong.
"Saat ada pertunjukan jaranan, korban yang memainkan jaranan kalap hingga tidak terkendali. Tersangka dikejar-kejar dan terkena tamparan. Karena pengaruh miras, tersangka emosi hingga menikam korban dengan sebilah golok di bagian perut kanan. Bahkan yang melerai juga terkena sabetan golok,” ungkap kapolresta.
Usai melakukan penusukan, MA sempat kabur dan bersembunyi hingga akhirnya tertangkap. Polisi sebelumnya juga sempat menggerebek rumah pelaku. Namun pelaku tidak berada di tempat.
"Untuk pasalnya masih kami lihat unsurnya, apakah melakukan perencanaan atau penganiayaan niatnya masih kami dalami. Namun meskipun begitu, atas pertimbangan subjektif penyidik, kami tetap lakukan penahanan atas bersangkutan," ungkap Leonardus.
Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian penusukan hingga menyebabkan tewasnya Sugianto terjadi saat korban tengah pentas kesenian kuda lumping di kawasan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang (8/2/2020).
