Wisata alam menjadi sebuah kesenangan tersendiri bagi para pecinta alam. Pemandangan yang indah dan segar membuat rasa penat akan rutinitas pekerjaan hilang seketika. Puncak gunung terkadang menjadi pilihan orang-orang untuk menghabiskan akhir pekan bersama rekan atau keluarga.
Tapi buat yang tak punya waktu lebih untuk mendaki gunung, tak perlu khawatir. Sebab, wisata kaki langit yang berada di Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, telah hadir belum lama ini.
Taji menawarkan keindahan alam yang luar biasa. Bertamasya atau sekadar menghabiskan waktu weekend bersama keluarga tampaknya pas dilakukan di sana.
Jarak yang harus ditempuh dari pusat Kota Malang memang tak sebentar. Kurang lebih membutuhkan waktu sekitar satu jam 30 menit. Namun perjalanan panjang itu tak akan pernah membosankan. Soalnya, di setiap jalan menuju desa, Anda akan disapa dengan pemandangan yang cantik serta keramahan penduduk lokal.
Saat sudah memasuki kawasan Desa Wisata Kopi Taji, maka Anda akan mendapat banyak pemandangan indah yang ciamik. Selain itu, ada banyak spot foto dengan background Gunung Semeru, Gunung Lawangan, Gunung Kukusan, hingga Gunung Arjuno dan Gunung Kawi yang memang memutari kawasan tersebut.
Warga Desa Taji, Sukron, menyampaikan, deretan spot foto dan penataan kampung baru dilakukan awal tahun 2019. Masyarakat secara mandiri mendirikan beberapa spot foto hingga lahan parkir yang nyaman bagi para pengunjung. Semuanya dirembuk bersama warga untuk kemudian menjadikan Desa Taji sebagai salah satu tujuan wisata.
"Ide awalnya dari Pak Heri, babinsa di sini, dan kami masyarakat secara mandiri mengerjakan semua. Karena secara perlahan ternyata banyak wisatawan yang memilih datang berwisata di sini, kemudian berkembang warung dan tempat ngopi," terangnya kepada MalangTIMES.
Meski selama ini dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat sekitar dan tanpa sentuhan Pemerintah Kabupaten Malang, Sukron mengatakan, sederet fasilitas secara perlahan mulai dikembangkan. Para wisatawan tak hanya disuguhkan dengan pemandangan indah, tapi juga dapat menikmati sederet olahan kuliner khas pedesaan yang hanya dibandrol Rp 10 ribu per porsi.
Menariknya, sistem yang digunakan adalah all you can eat. Para tamu akan dihidangkan banyak olahan kuliner pedesaan dan dapat mengambil sendiri makanan yang akan disantap. Beberapa olahan yang disajikan seperti sayur santan, tahu, tempe, telur, ikan asin, dan yang paling jadi primadona adalah sambal bakar.
"Tadi coba incip makanannya, enak dan kerasa banget nuansa pedesaannya. Makan ditemani pemandangan yang indah. Dan yang paling nendang itu sambal bakar. Top pokoknya," kata Eni, salah seorang wisatawan yang datang melihat keindahan Desa Taji yang juga merupakan pusat penghasil kopi terbaik di dunia.
Selain itu, lanjut Sukron, beberapa agenda biasanya disiapkan untuk memberi interaksi langsung antara penduduk lokal dengan wisatawan. Paling dekat adalah akan diadakan agenda Dolanan Sinambi Ngopi Ing Taji. Kegiatan akan dilaksanakan pada 15 September mendatang. Akan ada beberapa kegiatan dolanan tradisional dan diselingi dengan edukasi perkopian. "Kegiatan ini dilakukan untuk mengakrabkan penduduk lokal dan wisatawan," jelasnya.
Sementara itu, wisatawan lain yang berasal dari Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, M. Tukim menyampaikan, pemandangan indah yang sudah sempat ia dengar dari rekan-rekannya memang benar. Meski baru pertama mendatangi Desa Taji, ia merasa sangat gembira. Pasalnya, selain melihat pemandangan indah, ia juga bisa menyeruput kopi asli Desa Taji yang pamornya sudah dikenal di mana-mana.
"Ini baru pertama ke sini dan ngajak keluarga banyak banget. Awalnya denger-denger dari teman. Dan memang pemandangan di sini bagus. Sekalian mau menikmati kopinya juga," ungkap dia.