Bongkar-bongkar postingan lama di media sosial (medsos) sepertinya sedang jadi trending. Setelah kasus komedian Andre Taulany, yang diduga menghina Nabi Muhammad SAW melalui video yang kembali marak, ditandingi dengan video yang juga terbilang lama terkait Ustad Evie Effendi, kini giliran politisi PSI Mohamad Guntur Romli yang kena.
Warganet beramai-ramai membuka postingan lama Guntur Romli. Khususnya terkait komentarnya yang berisi isu keagaamaan serta yang sempat begitu ramainya menghiasi berbagai media tahun ini, baik terkait masalah kitab suci adalah fiksi serta hal lain yang tidak terlalu jauh terjadi kepada Andre dan lainnya.
@c2bilal2f menuliskan kepada Guntur Romli yang memiliki akun @gunromli. "... masih inget ini cuitan lu yg sdh mengolok2 Nabi dan Kitab kami. amnesia??" ujarnya sambil mengakhiri cuitannya dengan tagar yang kini sedang melambung di Twitter, yakni #GunRomliKadalKebon.
Bongkar postingan lama di media sosial terhadap Guntur Romli dipicu cuitannya terhadap kasus Andre yang juga melambungkan tagar #SaveAndreTaulany. Di tagar itu, @gunromli menulis: "Andre Taulany menyebut badan Nabi Muhammad Saw dgn 'kebon bunga' meski bercanda bukan penghinaan. kebon bunga adalah perumpamaan yg positif, surga dlm bhs Arab jg disebut Jannah yg artinya kebon #SaveAndreTaulany."
Cuitan itulah yang membuat warganet militan serta pendukung paslon capres 02, yang terlihat dari berbagai komentarnya, melambungkan tagar #GunRomliKadalKebon. Frasa 'kebon' diambil dari cuitan Romli di atas.
@KingPurwa berkicau: "Apa gw bilang...Kena rujak loe @GunRomli, dah masuk Trending Topik Indonesia tuh..."
Dari postingan beberapa warganet, @gunromli pernah mem-posting beberapa cuitan yang memang sensitif. Guntur seperti yang diunggah beberapa warganet menuliskan: "Oleh karena itu, Quran bukan kitab suci, bukan pula menyebabkan kita tabu untuk menggaulinya. Nabi Muhammad bukan pula manusia suci." Cuitan itu tertera diposting 18 November 2010.
Postingan lama @gunromli yang dirujak warganet juga ada yang berasal dari tahun 2014 serta berbagai waktu lainnya yang semuanya berisi tema-tema sensitif.
