Kuliah Masa Kini di Unisma: Modern, Efisien, dan Ramah Gen Z

JATIMTIMES – Universitas Islam Malang (Unisma) terus bertransformasi mengikuti arus revolusi industri 4.0 dengan mengedepankan digitalisasi dalam seluruh aspek pelayanan dan pengelolaan perguruan tinggi. Rektor Unisma, Prof. Drs. Junaidi Mistar, M.Pd., Ph.D., menegaskan bahwa penerapan sistem digital bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sebuah keharusan untuk menciptakan kampus yang efisien, unggul, dan relevan dengan perkembangan zaman. “Digitalisasi di perguruan tinggi bukan hal yang bisa dihindari. Justru harus dijadikan kekuatan untuk mempercepat kemajuan institusi, termasuk di Unisma,” ungkap Prof Junaidi..

Meskipun digitalisasi sudah mulai diterapkan di Unisma beberapa tahun sebelumnya, lonjakan transformasi digital secara masif terjadi saat pandemi COVID-19 melanda. Situasi darurat itu mendorong Unisma melakukan percepatan luar biasa dalam penerapan teknologi. “Kalau dulu kita bayangkan perkuliahan daring akan terjadi dalam 10-15 tahun ke depan, pandemi membuat semua berubah dalam waktu singkat. Dan ternyata kita mampu,” jelas Prof Junaidi, dalam sebuah acara, Jumat, (27/5/2025).

Baca Juga : Rektor PTN-PTKIN Jatim dan Pemkot Batu Sepakat MoU, Dukung Pencapaian SDGs Menuju Indonesia Emas 2045

Kegiatan akademik yang sebelumnya berlangsung secara tatap muka, kini bergeser ke sistem daring yang terstruktur. Dari proses perkuliahan, presensi, hingga penilaian, semua dijalankan berbasis digital.

Transformasi digital di Unisma mencakup seluruh siklus pendidikan. Mulai dari pendaftaran mahasiswa baru yang kini tidak lagi mengharuskan calon mahasiswa datang langsung, hingga layanan perpustakaan dan sistem penilaian akademik yang terintegrasi secara digital.

Calon mahasiswa cukup mengakses laman pmb.unisma.ac.id untuk mengisi formulir pendaftaran, melakukan pembayaran lewat virtual account dari berbagai bank, dan mengikuti seleksi secara daring. “Semua proses sudah paperless dan seamless. Mahasiswa tinggal isi data secara online, bayar lewat bank terdekat, dan semua informasi bisa diakses kapan pun,” kata Prof Junaidi.

Mahasiswa juga tidak lagi perlu mencetak kartu rencana studi (KRS) manual. Pengisian KRS, validasi dosen, hingga absensi dilakukan dalam satu sistem digital yang transparan. Bahkan mahasiswa bisa memantau jumlah kehadiran, progres studi, dan nilai secara real-time...

Baca Selengkapnya