Puasa Muharram Apakah Boleh Dilakukan Secara Berturut-turut? Ini Penjelasan Lengkapnya
Reporter
Mutmainah J
Editor
Nurlayla Ratri
27 - Jun - 2025, 06:08
JATIMTIMES - Bulan mulia, bulan Muharram telah tiba. Bulan yang istimewa ini sebaiknya diisi dengan ibadah, salah satunya puasa.
Muharram menjadi awal tahun baru Hijriyah. Ada yang menyebut bulan Muharram merupakan bulan ibadah.
Baca Juga : Doktor Koralogi UINSA: Belum Ada Kajian Ilmiah Penyebab Kerusakan 13 Ha Karang di Situbondo
Banyak amalan bisa dilakukan umat Islam untuk menimba pahala salah satunya lewat puasa.
Selama bulan Muharram, ada tiga puasa yang bersifat sunah yakni, puasa Tasua, puasa Asyura, dan puasa Ayyamul Bidh.
Keutamaan puasa sunnah pada bulan Muharram berada satu tingkat di bawah puasa wajib Ramadan. Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda, "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa Muharram dan shalat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim).
Sebagian umat Islam sudah mulai menjalankan puasa sunnah sejak 1 Muharram 1447 H. Pertanyaan yang sering muncul saat pelaksanaan puasa Muharram adalah bolehkah berpuasa berturut-turut dari tanggal 1-10 atau satu bulan penuh di bulan Muharram? Berikut penjelasan lengkapnya.
Hukum Berpuasa di Bulan Muharram Secara Berturut-turut
Melansir laman nu online, menurut para ulama tidak ada larangan melaksanakan puasa sunnah sebulan penuh di bulan Muharram. Pasalnya, berpuasa di bulan tersebut memang dianjurkan dilaksanakan. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim:
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم
Artinya: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Allah, Muharam.
Sementara menurut penjelasan M. Syukron Maksum dalam bukunya Kedahsyatan Puasa, puasa Asyura merupakan sunnah muakkadah. Puasa ini memiliki keutamaan besar, salah satunya dapat menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan dalam setahun sebelumnya.
Dasar hukum puasa Asyura berlandaskan pada hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah RA, yang menyatakan, "Hari ini adalah hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!"
Puasa Tasua atau puasa pada tanggal 9 Muharram juga termasuk sunnah yang diidamkan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau pernah menyatakan keinginannya untuk menjalankan puasa sunnah pada tanggal 9 Muharram di tahun berikutnya. Namun, beliau wafat sebelum impian itu terwujud...