Benjolan di Leher Anak, Haruskah Panik?, Ini Penjelasan Dokter Spesialis RSI Unisma
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
23 - Jun - 2025, 07:59
JATIMTIMES – Tak sedikit orang tua yang panik ketika mendapati benjolan di leher atau tubuh anaknya. Kekhawatiran akan penyakit serius membuat banyak dari mereka buru-buru datang ke dokter, berharap mendapat kepastian. Padahal, menurut para dokter di Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma Malang, tidak semua pembesaran kelenjar getah bening pada anak merupakan tanda bahaya.
dr. Yeni Amalia, Sp.A., M.Biomed, Dokter Spesialis Anak RSI Unisma Malang, menjelaskan bahwa kelenjar getah bening sebenarnya adalah bagian penting dari sistem pertahanan tubuh. “Kita bisa ibaratkan seperti pos penjagaan. Kalau ada kuman atau benda asing yang masuk, di situlah kelenjar ini bereaksi,” jelas dr. Yeni.
Baca Juga : Mengenal Selat Hormuz, Jalur Minyak Paling Vital di Dunia yang Dikabarkan Akan Ditutup Iran
Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem sirkulasi limfatik, salah satu dari tiga sistem sirkulasi tubuh. Fungsinya mencakup:
Mengontrol jumlah cairan di sekitar jaringan tubuh, menyalurkan protein penting, terutama menjaga tubuh dari infeksi dengan menyaring kuman berbahaya.
“Yang paling mudah dikenali biasanya berada di permukaan tubuh seperti leher, di bawah telinga, belakang kepala, dan pangkal paha,” imbuh dr. Yeni.
Menurut dr. Yeni, pembesaran kelenjar getah bening pada anak sebenarnya hal yang umum terjadi, terutama saat tubuh sedang melawan infeksi. Ada tiga penyebab utama, mulai dari infeksi (virus, bakteri, atau parasit), kemudian gangguan autoimun, di mana sistem imun menyerang tubuh sendiri dan keganasan (seperti kanker atau limfoma), meski ini tergolong jarang pada anak-anak.
“Pada kasus infeksi, pembesaran kelenjar ini bisa disertai demam, nyeri, atau gejala di organ sekitar. Misalnya infeksi telinga atau tenggorokan bisa memicu pembengkakan kelenjar di leher,” paparnya.
dr. Aris Rosidah, Sp.PA., M.Biomed, Dokter Spesialis Patologi Anatomi RSI Unisma, menambahkan bahwa meski umumnya jinak, ada tanda-tanda tertentu yang harus diwaspadai. Tanda tersebut antara lain, benjolan bertahan lebih dari satu bulan, ukurannya makin membesar dari waktu ke waktu dan jumlahnya bertambah dan menyebar, misalnya dari leher ke ketiak atau selangkangan. Selain itu ada juga infeksi yang tidak gejala yang menyertainya...