Diduga ada Pengkondisian, KONI Jatim Loloskan Atlet Profesional MMA Bertanding di Porprov IX Jatim
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Dede Nana
23 - Jun - 2025, 05:46
JATIMTIMES - Indikasi kecurangan pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025 mulai tercium. Yakni pada cabang olahraga MMA yang disebut ada pengkondisian wilayah tertentu.
Pelatih IBCA MMA Kota Malang, Sendik mengaku telah menemui sejumlah kejanggalan pada Porprov IX Jatim 2025. Karena ada salah satu atlet dari Kabupaten Kediri yang ditengarai telah berstatus sebagai atlet profesional.
Baca Juga : Berada di 3 Besar Klasemen Porprov Jatim, Wali Kota Malang: Kami Tetap Optimis
Kasus bermula kala sejumlah atlet dan official tim menemukan atlet yang bernama Moch Fananda ikut dalam kontingen Kabupaten Kediri. Hal itu memicu kontingen Kota Malang khususnya pada cabor IBCA MMA melakukan protes.
Hal itu menyalahi aturan technical handbook (THB) dari cabor IBCA MMA. Di mana pada THB tersebut menyatakan bahwa atlet yang tidak diperkenankan ikut pada Porprov Jatim adalah atlet yang pernah menjadi juara dan mengikuti PON, SEA Games, ASIAN Games dan Olimpiade, juga pernah mengikuti kejuaraan professional seperti UFC, ONEPRIDE, GAMMA DLL. Kalimat tersebut tertuang pada THB IBCA MMA Porprov Jatim IX 2025, huruf E, butir G.
Nota protes pun kemudian disampaikan cabor IBCA MMA didampingi oleh tim hukum dari KONI Kota Malang. Mulanya, protes diterima hingga sidang dilakukan. Tapi pada saat banding, IBCA MMA Kota Malang tidak dilibatkan dan berujung pada keputusan atlet atas nama Moch Fananda tetap diikutkan pada kejuaraan tersebut.
“Kalau dari saya pribadi merasa enggak adil aja. Promotor juga udah kita tunjukkan sekaligus bentuk bukti video flayer federasinya apa dan segala macamnya itu udah jelas semua,” kata Sendik,
“Nah cuma keputusan yang diambil ini menurut saya keputusan sepihak karena pada saat banding kita enggak dilibatkan. Dan pada saat pelayanan surat balasan dari Dewan Hakim kondisi tim kita juga nggak mendapatkan tembusan. Jadi yang poin pertama, pada saat banding kita tidak diajak. Terus yang kedua, pada saat diputuskan, kita tidak mendapatkan surat tembusan,” keluh Sendik.
Saat dikonfirmasi, Sendik mendapatkan kalimat karena pada penyelenggaraan Porprov sebelumnya, atlet tersebut tidak mendapatkan protes. Dan saat itu cabor MMA masih berstatus eksebisi atau tidak ada medali.
“Alasannya karena main di eksebisi, kan kemarin tidak ada yang melaporkan. Sehingga dia bisa tetep main. Kalau ini kan beda, ini sudah ada laporan resminya. Tapi memang ini pertandingan amatir gitu...