Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu Jadi Jujugan Wisata Religi dari Berbagai Daerah hingga Mancanegara
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
13 - May - 2025, 05:33
JATIMTIMES - Keberagaman di Kota Batu salah satunya tercermin dari keberadaan tempat ibadah umat agama yang beragam. Salah satunya Vihara Dhammadipa Arama, tempat peribadatan umat Buddha ini menjadi yang tertua dan terbesar di Kota Batu. Wihara ini sudah menjadi jujugan wisata religi dari berbagai daerah hingga mancanegara.
Berlokasi di Dusun Ngandat, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Wihara di Padepokan Dhammadipa Arama merupakan wihara tertua dan terbesar di Kota Batu. Wihara ini berada di atas lahan 5 hektare yang terletak di dataran tinggi. Wihara ini dibangun sejak 1971 silam.
Baca Juga : Menikmati Hangatnya Jagung Bakar dan STMJ Kasiman di Kota Batu, Legendaris Sejak 1989
"Wihara ini salah satu yang terbesar di Jawa Timur, dan tertua di Kota Batu," jelas Pandita Suyanto, salah satu pengurus Padepokan Dhammadipa Arama saat ditemui, belum lama ini.

Tempat ibadah ini menjadi jujugan tak hanya oleh umat Buddha namun juga lintas agama. Suasana tenang nan sejuk, hingga keunikan dan kemegahan arsitektur wihara menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Wihara ini terbuka untuk umum asal mengikuti beberapa aturan di dalam wihara yang tak boleh dilanggar siapapun.
Siapapun yang berkunjung ke Dhammadipa Arama akan merasakan pesona khas umat Buddha sejak memasuki gerbang. Pohon mojo yang kental akan sejarah tumbuh di antara pesan-pesan suci yang tertulis di tiang setinggi satu meter di halaman wihara. Gapura hitam yang megah dengan dua arca menjelaskan tata tertib selama berada di kompleks wihara, seperti larangan membunuh, berbicara keras, dan melarang asap rokok.
Vihara Dhammadipa Arama tidak hanya tempat ibadah atau Dhammasala, melainkan juga menawarkan beragam fasilitas seperti museum, Pagoda, hingga patung Buddha tidur yang dikenal sebagai sleeping Buddhist. Aktivitas religius begitu kental dalam setiap sudut vihara ini, memberikan suasana damai dan kerohanian bagi setiap pengunjung di sana.
"Pengunjung ada yang dari luar kota. Dari luar negeri pun kadang datang, seperti dari Eropa atau asia seperti Hongkong, Thailand, Kamboja. Biasanya bersembahyang, berdialog, juga wisata," kata Suyanto.
