RSI Unisma Malang Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
A Yahya
02 - Feb - 2025, 04:55
JATIMTIMES – Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma Malang menggelar program sosial yang bertujuan memberikan layanan medis kepada masyarakat yang membutuhkan. Kali ini, RSI Unisma menyelenggarakan operasi bibir sumbing gratis, hasil kerjasama dengan Smile Train, sebuah organisasi yang telah lama berfokus pada penanggulangan bibir sumbing global.
Kepala Unit Pemasaran dan Kemitraan RSI Unisma, Novita Ordiana Winardi ST, menjelaskan bahwa ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang rutin diadakan RSI Unisma Malang. Peserta yang dapat mengikuti program ini tidak hanya berasal dari Kota Malang, melainkan juga diperbolehkan dari luar kota.
Baca Juga : Rektor Unisma Launching Program PETUAH di MTs Ma’arif NU Malang: Upaya Bentuk Generasi Berakhlak Mulia
Untuk dapat mengikuti kegiatan ini, calon peserta harus mengirimkan foto dan data identitas diri terlebih dahulu untuk dilakukan proses skrining oleh tim medis yang berkompeten. Proses seleksi ini penting untuk memastikan bahwa setiap peserta mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan medisnya.
"Peserta yang bisa mengikuti operasi bibir sumbing tidak terbatas hanya pada beberapa orang. Pasien dengan kelainan ini cukup sulit ditemukan. Oleh karena itu, begitu terkumpul lima peserta, kami langsung merencanakan pelaksanaan operasi," tuturnya, Minggu, (2/2/2025).
Dalam pelaksanaan operasinya, RSI Unisma Malang akan menurunkan tim medis berkompeten yang terdiri dari berbagai profesional kesehatan, mulai dari tim bedah plastik rekonstruksi, dokter anestesi, hingga perawat kamar operasi. Novita menambahkan bahwa total tim yang terlibat dalam satu sesi operasi bisa mencapai sekitar 8 orang, belum termasuk perawat ruang rawat inap.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk membantu masyarakat yang mengalami kelainan bibir sumbing dalam menjalani kehidupan yang lebih baik. Selain itu, pihak RSI Unisma berharap kegiatan ini juga dapat meningkatkan reputasi rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan yang handal, dengan dokter bedah plastik rekonstruksi yang berkompeten.
Meskipun belum ada jadwal pasti, Novita menyebutkan bahwa pelaksanaan operasi bisa dilakukan pada bulan Februari 2025 jika jumlah peserta yang terdaftar sudah mencapai lima orang...