Jelang Long Weekend di Akhir Bulan, Komoditas Pangan di Kota Kediri Terpantau Turun Harga
Reporter
Eko Arif Setiono
Editor
A Yahya
24 - Jan - 2025, 12:58
JATIMTIMES - Mendekati momen libur Panjang di akhir Januari 2025, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) hari ini menggelar monitoring harian harga di Pasar Setono Betek.
Kegiatan tersebut digelar untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai fluktuasi harga kebutuhan pokok di pasar tradisional. Menurut Moh Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri, kegiatan rutin tersebut dilaksanakan dalam rangka memberikan laporan ke Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai bahan pengambilan kebijakan, baik bagi Pemerintah Pusat maupun daerah.
Baca Juga : Mengapa Nama Nabi Ibrahim AS Disebut dalam Tahiyat Akhir Salat?
“Monitoring harian ini kita lakukan untuk mengetahui perkembangan harga komoditas bahan pokok di pasar, serta menentukan langkah-langkah intervensi apabila diperlukan,” terang Moh Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri secara terpisah.
Ia menyebut, menurut hasil pemantauan yang dilakukan Tim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Kediri hari ini, harga pangan di Kota Kediri dalam kondisi stabil bahkan tidak terjadi kenaikan harga, kecuali cabai merah besar.
“Meski demikian masih terdapat tiga komoditas yang dalam status waspada, yaitu: Minyakita, minyak goreng curah, dan bawang putih bonggol,” terangnya.
Berikut ini beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga: daging ayam ras sebelumnya Rp.33.889 menjadi Rp.33.597; telur ayam ras sebelumnya Rp.24.801 menjadi Rp.24.636; bawang merah sebelumnya Rp.32.365 menjadi Rp.31.699; cabai merah keriting sebelumnya Rp.48.222 menjadi Rp.48.139; serta tomat sebelumnya Rp.11.500 menjadi Rp.10.667. Sedangkan cabai merah besar mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp.58.000 menjadi Rp.60.167.
Ridwan juga mengatakan pasokan komoditas menjelang momen libur Panjang di akhir bulan Januari dalam kondisi aman. Guna menjaga stabilitas harga, pihaknya terus melakukan pemantauan terlebih saat awal tahun.
“Di awal-awal tahun komoditas hortikultura sering terjadi kenaikan harga, itu dari data catatan kami tahun-tahun sebelumnya selalu di awal tahun, kerena musim penghujan dibarengi musim tanam padi harga selalu naik karena pasokan berkurang,” ungkapnya...