Blangko e-KTP Menipis, Dispendukcapil Blitar Ajukan Penambahan ke Pusat
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
21 - Jan - 2025, 07:57
JATIMTIMES – Ketersediaan blangko e-KTP di Kabupaten Blitar kian menipis, menyisakan tantangan besar bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). Hingga saat ini, stok hanya tersisa 2.379 keping, yang diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan cetak hingga akhir bulan. Kondisi ini memaksa dinas terkait mengambil langkah strategis dengan segera mengajukan penambahan blangko ke Jakarta.
Tunggul Adi Wibowo, Kepala Dispendukcapil Kabupaten Blitar, mengungkapkan bahwa keterbatasan stok ini merupakan dampak dari pengadaan blangko e-KTP yang baru dilakukan pemerintah pusat pada 10 Januari lalu. "Stok yang ada saat ini jelas tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya, Senin (20/1/2025).
Baca Juga : Pemkot Blitar Mulai Vaksinasi PMK, Prioritaskan Sapi Sehat di Wilayah Aman
Menurut Tunggul, pihaknya telah mengajukan permohonan tambahan blangko sebanyak 19 ribu keping untuk bulan Januari. Namun, hingga kini belum ada kepastian apakah jumlah tersebut akan terpenuhi sesuai pengajuan. “Kami berharap agar penambahan blangko yang diterima bisa sesuai dengan jumlah yang diajukan, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terakomodasi dengan baik,” katanya.
Rata-rata, Dispendukcapil Kabupaten Blitar mencetak sekitar 600 e-KTP per hari. Permintaan tersebut sebagian besar disebabkan oleh perubahan elemen data, seperti status perkawinan dan pindah alamat, serta penggantian e-KTP yang rusak atau hilang. Dengan stok saat ini, hanya sekitar empat hari operasi yang bisa terpenuhi jika permintaan tetap tinggi.
Untuk mengatasi situasi kritis ini, Dispendukcapil telah menugaskan stafnya untuk langsung mengambil blangko tambahan di Jakarta. Langkah tersebut diambil guna mempercepat distribusi dan memastikan kebutuhan administrasi kependudukan masyarakat tidak terganggu.
Tunggul juga menambahkan bahwa permintaan cetak e-KTP cenderung meningkat seiring dengan awal tahun. Selain perubahan data pribadi, beberapa warga juga mengajukan pencetakan ulang untuk kebutuhan mendesak lainnya. “Jika permintaan terus meningkat tanpa tambahan stok, pelayanan akan terganggu,” tuturnya...