Gini Ratio Jatim Naik Tipis, Ini Kondisi Ketimpangan di Kota dan Desa
Reporter
Muhammad Choirul Anwar
Editor
Yunan Helmy
18 - Jan - 2025, 07:28
JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) mencatat, gini ratio di Jatim pada September 2024 mengalami kenaikan tipis menjadi 0,373 dari yang sebelumnya 0,372 di bulan Maret 2024. Artinya, kesenjangan ekonomi antara masyarakat kaya dan miskin mengalami kenaikan.
Gini ratio merupakan salah satu ukuran ketimpangan yang sering digunakan. "Nilai gini ratio berkisar antara 0–1. Semakin tinggi nilai gini ratio menunjukkan ketimpangan yang semakin tinggi," jelas BPS Jatim dalam laporan terbarunya, dikutip Sabtu (18/1/2025).
Baca Juga : Percepat Pembangunan Infrastruktur, Pemkot Surabaya Kolaborasikan APBD dan Sumber Pendanaan Alternatif
Berdasarkan daerah tempat tinggal, gini ratio daerah perkotaan pada September 2024 tercatat sebesar 0,388. Angka ini naik sebesar 0,001 poin dibanding gini ratio Maret 2024 yang sebesar 0,387.
"Untuk daerah perdesaan gini ratio September 2024 tercatat sebesar 0,332. Angka ini naik sebesar 0,007 poin dibanding Maret 2024 yang sebesar 0,325," sebut BPS Jatim.
BPS Jatim mencatat, dari tahun ke tahun gini ratio di Jatim mengalami naik turun. Pada Maret 2013, gini ratio Jatim tercatat sebesar 0,364 dan terus meningkat hingga mencapai angka tertinggi pada Maret 2015, yaitu sebesar 0,415.
Pada periode September 2015 nilai gini ratio mulai turun menjadi 0,403, kemudian pada September 2017 meningkat kembali menjadi sebesar 0,415. Lalu, nilai gini ratio pada Maret 2018 turun menjadi sebesar 0,379, dan cenderung mengalami tren penurunan menjadi sebesar 0,364 pada September 2021, kemudian kembali naik menjadi sebesar 0,371 pada Maret 2022.
Selain gini ratio , indikator lain yang dapat menggambarkan tingkat ketimpangan pengeluaran adalah Indeks Theil dan Indeks-L. Indeks Theil lebih sensitif melihat perubahan distribusi pengeluaran penduduk pada kelompok atas (penduduk kaya), sedangkan Indeks-L lebih sensitif melihat perubahan distribusi pengeluaran penduduk pada kelompok bawah.
BPS Jatim menyebut, berdasarkan angka Indeks Theil selama Maret 2024-September 2024 terjadi kenaikan dari 0,265 menjadi 0,279. Ini menunjukkan bahwa ketimpangan penduduk pada kelompok atas (penduduk kaya) semakin melebar.
Berdasarkan Indeks-L untuk periode Maret 2024-September 2024 juga terjadi kenaikan dari 0,223 menjadi 0,227...