Muhamad Azhar: Dari Blitar ke Malaysia, Membangun Harapan Baru untuk Anak PMI
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Yunan Helmy
15 - Jan - 2025, 02:38
JATIMTIMES - Muhamad Azhar, seorang mahasiswa Agribisnis dari Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, bukan sekadar peserta program student exchange. Di bawah naungan program AIMS (ASEAN International Mobility Student), ia tidak hanya mendalami bidang Biological and Agricultural Engineering di Universiti Putra Malaysia (UPM), tetapi juga berkontribusi secara nyata bagi pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia.
Lahir dan besar di Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Azhar menjadikan pengabdian sebagai misinya selama tinggal di negeri jiran. Ia aktif dalam berbagai kegiatan sosial melalui Sanggar Bimbingan Puchong Perdana, sebuah inisiatif yang didukung oleh PCINU (Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama) Malaysia dan Sarbumusi (Serikat Buruh Muslimin Indonesia) Dewan Pimpinan Cabang Istimewa (DPCI) Malaysia.
Baca Juga : Suara Tangis dan Ritual Aneh Warnai Relokasi Makam di Siraman Blitar
Membangun Identitas Kebangsaan
Azhar percaya bahwa anak-anak PMI yang tumbuh di luar negeri harus tetap memiliki rasa cinta tanah air dan identitas kebangsaan. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), ia merancang Modul Pendidikan Kewarganegaraan yang inovatif. Dalam program ini, anak-anak diajarkan nilai-nilai nasionalisme melalui berbagai aktivitas seperti menyanyikan lagu kebangsaan, latihan baris-berbaris, dan senam pagi.
"Anak-anak tidak hanya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Yalal Wathan, tetapi juga lagu Negaraku sebagai bentuk penghormatan kepada Malaysia," jelas Azhar kepada media ini, Selasa (14/1/2025). Ia menekankan pentingnya pendidikan karakter untuk menanamkan rasa cinta tanah air, bahkan ketika mereka tinggal jauh dari tanah kelahiran.
Menurut Azhar, pendekatan ini efektif untuk memperkuat identitas keindonesiaan anak-anak PMI. “Meski mereka besar di luar negeri, mereka tetap harus memiliki rasa bangga terhadap Indonesia,” tambahnya.
Pendidikan Berbasis Keberlanjutan
Selain memperkuat rasa nasionalisme, Azhar juga memperkenalkan Program Pengenalan Alam sebagai Media Pembelajaran. Melalui kegiatan ini, anak-anak diajarkan menanam sayuran mulai dari memilih bibit, menyiapkan media tanam, hingga merawat tanaman.
“Kegiatan ini bukan hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga mengajarkan nilai keberlanjutan, kesabaran, dan kerja keras,” kata Azhar...