Bupati Sanusi akan Kembangkan Budidaya Lele dan Nila untuk Tangani Stunting di Kabupaten Malang

11 - Jan - 2025, 02:58

Bupati Malang HM. Sanusi saat memancing ikan lele di kolam lele yang ada di wahana wisata situs sekaran, dan diberikan kepada ibu-ibu yang memiliki balita stunting di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Rabu (8/1/2025). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi akan mengembangkan budidaya ikan lele dan ikan nila di seluruh desa/kelurahan di 33 kecamatan di Kabupaten Malang untuk menangani stunting pada balita. 

Rencana itu merupakan salah satu wujud keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dalam menangani stunting pada balita di Kabupaten Malang dengan pemenuhan gizi melalui konsumsi ikan lele dan ikan nila yang tinggi protein. 

Baca Juga : Yayasan Bahrul Maghfiroh Luncurkan BMC+ Persimmon Vinegar Cuka Kesemek: Minuman Kesehatan dengan Segudang Manfaat

Pemilihan budidaya ikan lele dan ikan nila untuk menangani stunting pada balita dinilai tepat. Pasalnya, ikan lele dan ikan nila mudah dibudidayakan dan biaya perawatannya tidak terlalu mahal. Selain itu hal ini juga dapat mendorong masyarakat untuk memperbanyak mengonsumsi ikan lele dan ikan nila. Hal itu dikarenakan ikan lele dan ikan nila juga mudah didapatkan di pasaran. 

Pihaknya pun mengapresiasiasi beberapa desa yang telah bergerak untuk berbudidaya ikan lele dan ikan nila untuk menangani stunting pada balita. Beberapa di antaranya Pemerintah Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis yang telah berbudidaya ikan lele untuk dibagikan secara gratis kepada balita. Lalu, juga ada Pemerintah Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang yang telah berbudidaya ikan nila untuk dibagikan gratis kepada ibu-ibu hamil ataupun balita untuk pencegahan stunting. 

Sanusi mencontohkan budidaya ikan lele yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa Sekarpuro di wahana wisata situs sekaran. Di mana di lokasi tersebut terdapat kolam ikan lele yang dapat dipancing ataupun diambil swcara langsung dan diberikan kepada ibu-ibu yang memiliki balita pra stunting. 

"Kolam lelenya itu inisiatif dari Kepala Desa Sekarpuro untuk dibagikan kepada anak-anak stunting. Jadi memang untuk pemenuhan gizi dan ketahanan pangan. Untuk penanganan stunting, diberikan makanan bergizi gratis dari desa," ungkap Sanusi kepada JatimTIMES.com. 

Sedangkan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Kesehatan secara berkala memberikan bantuan pemenuhan gizi kepada anak-anak dan balita stunting. 

Lebih lanjut, Sanusi juga berencana akan mereplikasi konsep budidaya ikan lele di Desa Sekarpuro dan budidaya ikan nila di Desa Mulyoarjo untuk penanganan stunting terhadap balita di semua desa/kelurahan di Kabupaten Malang. 

Baca Juga : Sesuaikan Program dengan Visi Misi Bupati Situbondo Terpilih, Tim Transisi Undang OPD dan Masyarakat Rembugan

"Ya kita lakukan seperti itu dengan pengembangan nila dan lele di tiap-tiap desa," ujar Sanusi. 

Sementara itu, pihaknya juga bertekad, dalam beberapa tahun ke depan Kabupaten Malang bisa zero stunting. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan yang mengacu pada bulan timbang, angka prevalensi stunting di Kabupaten Malang juga mengalami penurunan.

Pada bulan timbang Februari 2024 lalu prevalensi stunting mencapai 6,43 persen. Sedangkan pada bulan timbang Agustus 2024, prevalensi stunting turun menjadi 6,15 persen. Penurunan prevalensi stunting secara perlahan merupakan bukti Pemkab Malang bersama seluruh elemen bekerja keras menurunkan angka stunting. 


Topik

Pemerintahan, Pemkab Malang, Kabupaten Malang, budidaya ikan,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
cara simpan tomat