Bupati Sanusi Sebar 200 Bibit Kelor ke Tiap Kecamatan, Ini Tujuannya

Reporter

Tubagus Achmad

Editor

Yunan Helmy

04 - Jan - 2025, 01:53

Bupati Malang HM. Sanusi saat menyerahkan secara simbolis bibit tanaman kelor di pendapa Kantor Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Kamis (2/1/2025). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi mulai menyebar 200 bibit tanaman kelor untuk masing-masing kecamatan di wilayah Kabupaten Malang melalui program sambang desa yang menyasar seluruh kecamatan di Kabupaten Malang. 

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang ini menyampaikan bahwa pemberian bibit tanaman kelor ini merupakan hasil inovasi dan kolaborasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang bersama CV Megah Sejahtera, PT Smoore Technology Indonesia dan pengusaha R. Djoni Sudjatmoko melalui program Moringa Against Malnutrition and Climate Change atau Miracle. 

Baca Juga : 99 Tanda Calon Penghuni Surga, Adakah Tanda-tandanya padamu?

Sanusi mengatakan,  melalui inovasi dan kolaborasi dalam bentuk program Miracle tersebut, Pemkab Malang melalui DLH mendapatkan corporate social responsibility (CSR) berupa 31 ribu bibit tanaman kelor. Rinciannya dari CV Megah Sejahtera 25 ribu bibit, PT Smoore Technology Indonesia 1.000 bibit; dan dari R. Djoni Sudjatmoko 5.000 bibit. 

Dari total puluhan ribu bibit tanaman kelor tersebut, Sanusi membagikan kepada masing-masing kecamatan di Kabupaten Malang sebanyak 200 bibit  untuk ditanam di masing-masing wilayah kecamatan. 

"Kita berikan bantuan 200 (bibit tanaman kelor) setiap kecamatan karena kemarin kita dapat CSR 31 ribu bibit kelor," ungkap Sanusi. 

Pria asli Gondanglegi, Kabupaten Malang, itu mengatakan,  berdasarkan penelitian yang dilakukan  tim, tanaman kelor ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Baik bagi balita maupun orang dewasa. 

Lantas, Sanusi pun menceritakan mitos saat dirinya masih kecil. Yakni menanam tanaman kelor di depan rumah dapat berfungsi sebagai penangkal roh-roh jahat atau santet serta menjadikan tubuh tidak mudah terkena penyakit. 

"Ternyata berdasarkan hasil ilmiahnya, moringa atau kelor  itu dapat menyerap ion-ion atau karbon negatif yang mengganggu kesehatan dan memberikan emergi positif untuk kesehatan paru-paru. Maka ssetelah diteliti ternyata ketemu hasiknya," jelas Sanusi. 

Baca Juga : Rencana Pelantikan Bupati 10 Februari 2025, Ini Kata Ketua DPRD Situbondo

Selain itu, menanam tanaman kelor jika sudah tumbuh besar dan memiliki daun yang rindang bisa diolah untuk produk makanan atau minuman yang menyehatkan. Terlebih lagi bagi balita, tanaman kelor sangat bagus membantu balita terhindar dari stunting. 

"Ini inovasi dari DLH untuk penghijauan saya kembangkan agar nanti bisa menangani stunting. Masa kecil saya dikasih makan itu. Moringa atau kelor itu gizinya luar biasa dan dapat mencerdaskan anak," ujar Sanusi. 

Saat iniSanusi terus mendorong seluruh perangkat daerah untuk berupaya menurunkan stunting pada balita di Kabupaten Malang. Tercatat, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan, pada bulan timbang Februari 2024 lalu  angka stunting mencapai 6,43 persen atau sebanyak 9.259 anak stunting dari 144.054 anak. Kemudian pada bulan timbang Agustus 2024 lalu, angka stunting menurun di angka 6,15 persen atau 9.522 anak stunting dari 154.791 anak. 


Topik

Pemerintahan, Bupati Malang HM. Sanusi, kelor, stunting, anak cerdas, Kabupaten Malang,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
cara simpan tomat