Disparbud Gelar Malang Coffee Week untuk Tarik Wisatawan dan Kenalkan Kopi Kabupaten Malang
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Yunan Helmy
03 - Dec - 2024, 04:24
JATIMTIMES - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang menggelar Malang Coffee Week 2024 untuk mengenalkan beragam kopi asli Kabupaten Malang dan daerah lainnya di Indonesia.
Kepala Disparbud Kabupaten Malang Purwoto menyampaikan, gelaran Malang Coffee Week 2024 di Elpico Mall, Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, merupakan agenda kedua dari Disparbud Kabupaten Malang. Sebelumnya, kegiatan serupa sudah pernah digelar di Pendapa Kabupaten Malang.
Gelaran Malang Coffee Week merupakan agenda rutin tahunan dari Disparbud Kabupaten Malang yang pada tahun 2024 ini digelar pada 3 sampai 4 Desember 2024 dan diikuti oleh 24 tenant.
Gelaran Malang Coffee Week 2024 bertujuan untuk mendatangkan wisatawan dari dalam maupun luar negeri untuk menikmati beragam destinasi wisata yang ada di Kabupaten Malang. Sehingga hal itu akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat dan pendapatan daerah Kabupaten Malang.
Selain itu, Disparbud Kabupaten Malang dapat turut membantu mengenalkan berbagai jenis kopi asli Kabupaten Malang kepada penikmat kopi Nusantara. Terlebih lagi penikmat kopi tidak hanya datang dari Kabupaten Malang, melainkan juga banyak yang datang dari luar Kabupaten Malang.
"Tujuan yang kedua, yang kita kenalkan di sini adalah produk-produk kopi Kabupaten Malang. Memang ada tadi dari luar daerah, seperti undangan dari Jombang tadi datang juga. Ini juga supaya orang dapat mengenal keunggulan dari kopi-kopi di Kabupaten Malang," jelas Purwoto, Selasa (3/12/2024).
Dengan adanya gelaran Malang Coffee Week yang digelar Disparbud Kabupaten Malang ini, para peracik kopi atau barista akan memahami masing-masing keunggulan biji kopi dari Kabupaten Malang. Mulai dari biji kopi Ampelgading, kopi Sitiarjo, kopi Dampit, kopi Bangelan, kopi Wonosari atau lereng Gunung Kawi, hingga kopi lereng Gunung Arjuno.
Selain itu, terdapat berbagai biji kopi dari daerah lainnya. Mengingat, biji kopi yang dibawa oleh para barista tidak hanya dari Kabupaten Malang, melainkan juga berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Misalnya Aceh yang terkenal dengan kopi Gayo-nya.
"Tadi sempat kita bincang-bincang dengan teman-teman roastery. Saya tanya kopi Malang gimana kondisinya, ada memang kekurangannya, saya minta untuk dilihat dari segi produksinya," ujar Purwoto.
Menurut dia, hal ini merupakan evaluasi bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk meningkatkan kualitas produksi kopi yang ada di berbagai wilayah di Kabupaten Malang agar dapat bersaing dengan daerah lainnya. "Kalau nggak begini, kita tidak tahu kualitas kopi Malang dengan kopi lokal yang lain bagaimana. Ini kami akan kolaborasi dan koordinasi dengan Dinas Pertanian tentunya bagaimana meningkatkan kualitas kopi Malang yang ada di berbagai pelosok," pungkas Purwoto...