Movie Education, Langkah Konkret STIE Malangkucecwara Perkuat Kreativitas dan Wawasan Mahasiswa
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
28 - Nov - 2024, 08:16
JATIMTIMES - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara, bersama Starvison dan MFM Radio mengadakan Movie Education Bareng Adhisty Zara & Abun Sungkar, serta penulis novel Abay Adhitya, Kamis (28/11/2024). Kegiatan ini menjadi salah satu upaya dalam memperkuat karakter dan mengembangkan potensi atau kreativitas mahasiswa.
Sebagai kampus yang telah berdiri selama lebih dari 53 tahun dan berfokus pada pengembangan ilmu ekonomi, STIE Malangkucecwara mengusung motto "More Than Just Study".
Baca Juga : Reasesmen, Rektor UIN Malang: LPH Harus Jadi Percontohan Sertifikasi Halal Nasional dan Internasional
Melalui acara ini, kampus yang telah meraih akreditasi A di tahun 2024 ini ingin memberikan pengalaman baru bagi mahasiswanya dengan mengenal lebih jauh industri perfilman Indonesia, mulai dari proses produksi, dinamika bisnis perfilman, hingga peluang kreatif yang ada di dalamnya.
Dr. Setiyawan, M.Si., perwakilan dari STIE Malangkucecwara mengatakan, Movie Education ini menjadi hal yang sangat menarik. Hal ini berkaitan dengan dunia sains, dimana ada hubungannya. dengan manajemen event organizer, perfilman dan lainnya.
"Ini memberikan kesan pembelajaran bahwa dunia ini sangat luas, satu diantaranya adalah perfilemen yang bisa dimanage sesuai dengan keilmuan manajemen," paparnya.
Dari paparan dalam Movie Education ini, tentu paradigmanya bergeser dari sains saja ke skill up.
Sehingga, kompetensi mahasiswa STIE Malangkucecwara dapat lebih berkembang dan mampu selaras dengan kebutuhan industri.
"Satu diantaranya skill up untuk event organisasi tentang dunia perfilman, ini cukup menarik. Jadi wawasan bagi mahasiswa di bidang akuntansi dan bisnis manajemen itu bisa terpikirkan bahwa ini ada bidang yang cukup menarik," terangnya
Sementara itu, dalam Movie Education, Abay Adhitya, penulis novel bercerita, bahwa selama ini dirinya banyak menulis fiksi. Namun kemudian ia tertriger untuk menulis sebuah cerita dari kisah nyata.
"Pada 2015, Bandung ramai dengan gerakan pemuda hijrah. Saya kemudian menulis kisah remaja...