Diperingati Setiap 2 Oktober, ini Tema dan Sejarah Hari Batik Nasional 2024
Reporter
Mutmainah J
Editor
Nurlayla Ratri
01 - Oct - 2024, 05:05
JATIMTIMES - Hari Batik Nasional diperingati setiap tahun oleh masyarakat Indonesia sebagai salah upaya melestarikan kain khas Nusantara. Tanggal 2 Oktober telah ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional di Indonesia.
Batik adalah kain tradisional Indonesia. Motifnya dibuat menggunakan lilin/malam dan alat bernama canting. Nama batik sendiri berasal dari kata amba dan tik. Amba artinya menulis dan kata tik atau nitik bermakna titik.
Baca Juga : Banpol PP dan Petugas Damkar di Situbondo Berpotensi Tidak Gajian 3 Bulan, Ini Penyebabnya!
Dalam prosesnya, perajin batik memang terlihat seperti menuliskan titik-titik pada sehelai kain hingga membentuk sebuah pola. Uniknya, motif batik yang sangat beragam umumnya memiliki makna dan filosofi tersendiri.
Batik telah menjadi harta sekaligus identitas bangsa Indonesia yang patut dilestarikan. Salah satu cara adalah merayakan hari besar yang didedikasikan khusus untuk batik.
Tema Hari Batik Nasional 2024
Yayasan Batik Indonesia (YBI) telah menetapkan tema untuk Hari Batik Nasional 2024, dengan "Bangga Berbatik" sebagai tema perayaan, dilansir dari akun Instagram resminya.
Tema ini dipilih untuk mendukung para pengrajin dan pengusaha produk batik. dengan memotivasi orang Indonesia untuk menggunakan dan mempopulerkan batik di setiap aktivitas mereka.
Selain tema, YBI membuat ikon HBN 2024 dari batik tulis Gedhog Tuban, yang dibuat di Jawa Tengah. Motif burung Phoenix yang merupakan simbol akulturasi budaya antara penduduk pesisir Tuban dan Tiongkok, merupakan ciri khas batik ini.
Sejarah Hari Batik Nasional
Dikutip dari situs Kemendikbud RI, Hari Batik Nasional dimulai dari pengakuan batik sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO pada tahun 2009. Hal ini terjadi dalam sidang ke-4 Komite Antar Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda di Abu Dhabi pada tanggal 2 Oktober 2009.
Saat itu, batik diakui bersama dengan beberapa unsur budaya lainnya, seperti wayang, keris, noken, dan tari Saman, sebagai Bagian dari Warisan Budaya Takbenda Manusia atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.
Baca Juga : Baca Selengkapnya