Realisasi Pendapatan Negara di Jatim Naik 57 Persen hingga Agustus, Ekonomi Regional Bertumbuh
Reporter
Irsya Richa
Editor
Nurlayla Ratri
27 - Sep - 2024, 06:45
JATIMTIMES - Perkembangan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Regional Jawa Timur hingga bulan Agustus 2024 tumbuh positif dibandingkan tahun 2023. Tak hanya itu saja, perekonomian Jatim triwulan II 2023 juga tumbuh.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu Jatim, Didyk Choiroel saat konferensi pers implementasi kebijakan fiskal Regional Jatim yang berlangsung di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kota Malang, Jumat (27/9/2024).
Baca Juga : Kisah Warga Sidolaju Ngawi, setelah Puluhan Tahun Menunggu Kini Akhirnya Dibangunkan Jembatan di Desanya
Pada perkembangan ekonomi Jawa Timur triwulan-Il 2024 konsisten tumbuh sebesar 4,98 persen year on year (yoy), 2,87 persen (qtq), atau 4,90 persen (ctc). Dengan inflasi pada Agustus 2024 terkendali sebesar 2,05 persen (yoy), 0,78 persen (yta) dan mengalami deflasi 0,07 persen (mtm).
Tak hanya itu, kegiatan perdagangan internasional Jatim mengalami peningkatan pada ekspor maupun impor. Ekspor bulan Agustus 2024 mencapai US$ 2,41 miliar didominasi oleh sektor Industri pengolahan.
Pada impor bulan Agustus 2024 mencapai sebesar US$2,68 miliar, didominasi oleh sektor bahan baku/penolong. Dengan neraca perdagangan mengalami defisit US$ 0,26 miliar.
“Hal ini juga berimbas pada kemiskinan Jatim turun seiring dengan membaiknya kondisi/ indikator perekonomian di Jatim. Persentase Penduduk Miskin Jawa Timur pada Maret 2024 sebesar 9,79 persen atau menurun 0,56 poin terhadap Maret 2023 yakni 10,35 persen,” ungkap Didyk.
Dari sisi realisasi pendapatan negara sampai dengan Agustus 2024 mencapai Rp 168,28 triliun atau 58,52 persen dari target sebesar Rp287,5 triliun, tumbuh 5,48 persen dibanding periode yang sama tahun anggaran 2023.
Pendapatan negara terdiri dari penerimaan perpajakan terealisasi sebesar Rp162,94 triliun atau 57,75 persen dari target, dan PNBP mencapai Rp5,33 triliun atau 98,94 persen dari target Rp5,39 triliun. Penerimaan perpajakan disumbang oleh penerimaan Ditjen Pajak sebesar Rp77,32 triliun atau 59,41 persen dari target dan penerimaan Kepabeanan dan Cukai Ditjen Bea Cukai sebesar Rp85,61 Triliun atau 56,33 persen dari target.
“Untuk Jawa Timur realisasi cukup bagus, pendapatan juga bagus tumbuh di atas 10 persen. Tinggal tugas kita mengawal supaya optimal,” imbuh Didyk...