Komitmen Pilkada Damai, Paslon Nurochman-Heli Tekankan Timses Hindari Gesekan antar Pendukung
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Nurlayla Ratri
25 - Sep - 2024, 03:29
JATIMTIMES - Usai mendeklarasikan bersama Ikrar Pilkada Damai di Balai Kota Among Tani, Selasa (24/9/2024) kemarin, para kontestan yakni Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu memasuki masa kampanye. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan menjaga kondusifitas, Paslon memberikan penegasan pada tim sukses (Timses), atau pendukung dan simpatisan untuk tidak menggunakan cara-cara negatif.
Mulai dari adanya kampanye hitam atau Black Campaign, isu suku, ras, agama, dan antar golongan (SARA), hingga memicu gesekan. Para calon memberikan pemahaman kepada timses dan pendukungnya untuk memahami aturan.
Baca Juga : Polresta Malang Kota Serahkan 16 Pengawal Pribadi Pada Pilkada 2024 Kota Malang
"Semua paslon mengikrarkan pemilu damai di Kota Batu menjadi awal yang lebih baik untuk Batu yang adem ayem, gemah ripah loh jinawi. Orang Batu ini kan terkenal guyub rukun dan gotong-royong. Jangan sampai dinodai dengan yang tidak penting," ujar Calon Wakil Wali Kota nomor urut 1 Heli Suyanto, Rabu (25/9/2024).
Heli menyebut pihaknya telah melakukan upaya-upaya edukasi terkait kampanye dan sosialisasi calon. Yakni agar mengutamakan gagasan dan program yang ditawarkan kepada masyarakat. Sebab, dengan begitu, pesta demokrasi daerah akan berjalan dengan lebih bermutu tanpa adanya kampanye yang menyerang satu sama lain.
Ia turut mengimbau masyarakat dan pendukung serta timses untuk menghindari gesekan. Dimana gesekan horizontal sangat tidak diinginkan.
"Yang ditekankan agar semuanya menghindari gesekan pendukung. Dari kami Nurochman-Heli sudah mengedukasi teman-teman jangan sampai gesekan di bawah. Agar kita ciptakan Pemilu yang hangat. Kami yakin bisa tercipta Pemilu damai," tambah kader Partai Gerindra itu.
Menurut dia, masyarakat Kota Batu sebagai keluarga besar. Serta secara teritorial tidak terlalu luas, terbagi tiga kecamatan. Dengan menjaga kerukunan, ia meyakini bahwa budaya untuk toleransi dan saling menjaga dalam nuansa demokratis bisa terwujud di Pilkada.
Baca Juga : Baca Selengkapnya