Golkar Akui Elektabilitas Ali Muthohirin Rendah di Pilkada Kota Malang
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Dede Nana
24 - Sep - 2024, 11:54
JATIMTIMES - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Malang mengakui bahwa elektabilitas Ali Muthohirin rendah untuk kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Malang. Meskipun Golkar juga turut dalam koalisi yang mengusung Ali Muthohirin sebagai calon Wakil Wali Kota Malang.
Rendahnya elektabilitas kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut didapat dari hasil survey LSI bulan Juni 2024 lalu. Data yang dihimpun JatimTIMES, jika dibandingkan dengan sejumlah nama lain, nama Ali Muthohirin berada nyaris di urutan terbawah.
Baca Juga : Nomor Urut 2, Mas Ibin-Elim: Pemilu Ini Soal Memenangkan Hati Rakyat
Dari 20 nama tokoh yang disurvey, Ali Muthohirin hanya berada di urutan ke-17, dengan tingkat pengenalan atau elektabilitas hanya sebesar 4,3 persen. Sedangkan untuk survey sebagai calon Wakil Wali Kota Malang, nama Ali Muthohirin pun hanya muncul dengan tingkat elektabilitas sebesar 0,2 persen.
Bahkan hal itu nyaris terendah dengan tiga nama lain yang memiliki angka 0 persen. Seperti Fairouz Huda, Tabrani dan Akhmad Farih Sulaiman. Yang sebelumnya, nama-nama tersebut juga sempat muncul dalam bursa Pilkada Kota Malang.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengakui hal tersebut. Namun ia menegaskan bahwa tingkat elektabilitas tersebut ada sebelum yang bersangkutan mendaftar secara resmi sebagai Calon Wakil Wali Kota Malang.
"Tapi setelah ada konsolidasi masing-masing partai yang berkoalisi, saya yakin ini juga akan merubah hasil survei itu. Kami sangat memahami, kami mengajar daripada kondisi yang dilakukan survei itu," ujar pria yang akrab disapa Bung Edi ini.
Selanjutnya, pada pertengahan bulan Oktober ini, pihaknya akan kembali mencermati hasil survey terbaru. Terkait bagaimana proses pergerakan elektabilitas Ali Muthohirin dalam pencalonannya sebagai Calon Wakil Wali Kota Malang. Terlebih setelah resmi ditetapkan.
"Karenanya insyaallah dipertengahan oktober kami akan melakukan cek dalam survei bagaimana progres di perjalanan pasca penetapan ini. Kita bergerak sudah melakukan konsolidasi," tutur Edi.
Baca Juga : Baca Selengkapnya