Bupati Sanusi Minta Satpol PP Ajak Pemenang Lomba SAK-RT Studi Banding Budidaya Tembakau
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Nurlayla Ratri
27 - Aug - 2024, 06:31
JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi meminta kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Malang agar dapat memfasilitasi juara Lomba Solidaritas Aman Keluarga-Rukun Tetangga (SAK-RT) Kabupaten Malang tahun 2024 untuk melakukan studi banding ke daerah lain. Khususnya untuk memahami budidaya tanaman tembakau lebih dalam lagi. Salah satu daerah tujuan studi banding yakni di Pulau Madura.
Untuk diketahui, bahwa juara satu Lomba SAK-RT Kabupaten Malang tahun 2024 berhasil diraih oleh RT. 08/RW. 03, Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Juara satu berhasil mendapatkan piala, piagam penghargaan serta uang tunai Rp 7,5 juta.
Baca Juga : Pj Wali Kota Malang Segera Temui Kemen PUPR untuk Kelanjutan Rehabilitasi Pasar Besar
Bupati Malang HM. Sanusi mengatakan, bahwa permintaan studi banding kepada juara Lomba SAK-RT Kabupaten Malang tahun 2024 itu bertujuan agar para petani tembakau di wilayah RT. 08/RW. 03, Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung dapat lebih memahami mengenai budidaya dan pengolahan produk tembakau.
"Karena ini di sponsori Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) melalui Satpol PP agar nanti ada inovasi untuk tanam tembakau yang di Sambigede Sumberpucung ini rupanya cocok untuk tanaman tembakau," ungkap Sanusi kepada JatimTIMES.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu menyebut, bahwa nantinya diharapkan dengan adanya studi banding ke depan dapat menggali kreativitas masyarakat dan para petani tembakau untuk dapat berkreasi dalam mengolah tembakau.
Karena selama ini, para petani tembakau di wilayah Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung masih bergerak di ranah pengolahan tembakau rumahan dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Terlebih lagi, tembakau merupakan tanaman yang memiliki potensi ekonomi yang sangat baik. Pasalnya, jika dapat membudidayakan dan mengolah dengan baik serta tepat, maka dapat menghasilkan produk seperti cerutu.
"Tembakau itu memiliki potensi yang bagus. Nanti tembakau murni tanpa campuran itu bisa diolah menjadi produk seperti cerutu yang berasal dari Kuba. Harga cerutu itu mahal, satu cerutu bisa sampai ratusan ribu rupiah," jelas Sanusi.
Baca Juga : Baca Selengkapnya