AJI Kecam Intimidasi ke Jurnalis saat Meliput Aksi ‘Indonesia Is Not For Sale’ di Kawasan IKN
Reporter
Mutmainah J
Editor
Yunan Helmy
20 - Aug - 2024, 04:51
JATIMTIMES - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengecam aksi intimidasi terhadap tiga jurnalis saat meliput kegiatan perayaan HUT RI.
Ketiga jurnalis (Jurnalis CNN Indonesia.com dan dua jurnalis Project Multatuli) bersama aktivis dicegat oleh aparat kepolisian saat meliput aksi pembentangan kain merah bertulisan ‘Indonesia Is Not For Sale MERDEKA” di Jembatan Pulau Balang, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Aksi itu digelar oleh belasan aktivis dari Greenpeace, Walhi, dan Jatam sebagai rangkaian peringatan HUT Ke-79 RI.
Baca Juga : Polisi Selidiki Pencuri Kotak Amal Terekam CCTV hingga Viral di Singosari Malang
Berdasarkan rilis yang diterima JatimTIMES Selasa (20/8/2024), berikut kronologi intimidasi yang diterima jurnalis saat meliput aksi ‘Indonesia Is Not For Sale’ di kawasan IKN (Ibu Kota Nusantara).
Hari itu, jurnalis berangkat menggunakan kapal kayu (klotok) bersama empat penumpang lainnya dan satu motoris sekitar pukul 07.10 WITA. Rombongan jurnalis dan aktivis dibagi 3 kelompok menggunakan kapal berbeda untuk menuju lokasi aksi.
Jurnalis tiba di lokasi kawasan Pantai Lango, tepatnya di Pulau Kwangan sekitar pukul 07.50 WITA. Di lokasi tersebut telah berkumpul masyarakat terdiri dari pemuda, anak-anak dan ibu-ibu yang berasal dari 7 desa di Teluk Balikpapan yang terdampak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Upacara peringatan HUT RI yang digelar koalisi masyarakat sipil bersama warga dimulai sekitar pukul 09.42 WITA. Acara berlangsung khidmat, dirangkai pembacaan maklumat rakyat disertai kegiatan lomba.
Jurnalis dan aktivis kemudian mengikuti rangkaian kegiatan arak-arakan 14 kapal menuju jembatan Pulau Balang, sekitar pukul pukul 11.20 WITA. Berbagai spanduk bertulisan kritikan terhadap pemerintah juga dibentangkan di kapal ini.
Mereka tiba di bawah jembatan Pulau Balang sekitar pukul 12.05 WITA. Di lokasi ini, koalisi masyarakat sipil berkumpul dan menanti spanduk merah 50 meter dibentangkan dari atas jembatan. Saat itulah, satu unit perahu karet dari Polairud Penajam Paser Utara datang dan menanyakan kegiatan aksi tersebut. Beberapa menit kemudian, dua perahu dari kepolisian sektor Penajam datang untuk membubarkan aksi.
Jurnalis dan aktivis kemudian bubar sekitar pukul 12.17 WITA. Rombongan berangkat ke arah Maridan, arah sebaliknya dari Balikpapan, untuk mengantar aktivis, kemudian kembali ke arah Jembatan Pulau Balang...