Dituding Kumuh hingga Literasi Memudar, Kafe Pustaka Angkat Bicara!
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
11 - Aug - 2024, 09:08
JATIMTIMES - Dalam judul berita "Bangunan Direnovasi, Kafe Pustaka UM Pamit Undur Diri" di salah satu media lokal, Wakil Rektor II Bidang Perencanaan, Sumber Daya dan Usaha UM Prof Dr Puji Handayati mengungkap alasan mengapa Kafe Pustaka ditutup. Menurut dia, bangunan untuk kafe tersebut akan direnovasi sesuai dengan program UM sebagai green campus. Pasalnya Puji melihat, semangat kafe tersebut untuk membangkitkan literasi mulai memudar. Dia kerap melihat tempatnya menjadi terkesan kumuh.
“Padahal perpustakaan jantungnya UM, pemandangan itu kurang bagus kalau dilihat,” ungkap Puji, seperti dilansir berita yang terbit di Radar Malang, Selasa (6/8/2024).
Baca Juga : Ngeyel Gunakan Sound Horeg, Siap-Siap Disita
Merespons klaim tersebut, David Ardyanta, Pengelola Kafe Pustaka menegaskan bahwa semangat untuk membangkitkan literasi tidaklah memudar. Sebab pada 27 Juli 2024 (3 hari sebelum berhenti operasional), Kafe Pustaka masih menggelar acara literasi.
"Minggu-minggu sebelumnya (tanggal 20 dan 13 Juli 2024) kami juga masih menggelar acara literasi," jelas David.
Beberapa komunitas yang biasa kerja sama dengan Kafe Pustaka, kata David, juga sudah menyiapkan agenda acara untuk bulan Agustus dan September, yang akhirnya harus dibatalkan karena kabar tutupnya Kafe Pustaka.
"Jadi penyataan WR II tentang semangat Kafe Pustaka yang memudar tidaklah benar! Pernyataan tersebut malah melukai semangat para pegiat literasi," tandasnya.
Sementara itu, pernyataan soal kumuh, menurut David juga tidaklah benar. Dalam video yang dibagikan pada 27 Juli 2024, tampak beberapa orang menggelar acara di dalam kafe pustaka. Lantainya pun tidak nampak kotor, beberapa meja kafe juga dipenuhi dengan buku dari para pegiat literasi.
David juga menunjukkan video di depan halaman Perpustakaan, di sebelah Asrama Lili dan tempat di sekitar depan Fakultas Ilmu Pendidikan, tampak banyak daun kering yang bertebaran di area tersebut. Padahal area tersebut tidak jauh dari perpustakaan dan terletak di dekat jalan utama.
"Jika Perpustakaan adalah jantungnya UM, maka karena tidak jauh dengan jantung, anggaplah tempat tersebut adalah paru-parunya UM. Paru-parunya njamur dan banyak sampah Bu! Biarlah foto dan video yang bicara, sehingga publik bisa membandingkannya," jelas David.
"Jadi di Kafe Pustaka, di tempat yang katanya kumuh inilah Bapak Pimpinan kita dulu sering mengadakan kuliah bagi mahasiswa S2nya sembari ngopi...