Kisah Pangeran Blitar: Perebutan Tahta, Perang Suksesi Jawa dan Warisan Perjuangan
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Dede Nana
09 - Aug - 2024, 06:52
JATIMTIMES - Pada tahun 1719, Kesultanan Mataram mengalami gejolak besar dengan wafatnya Susuhunan Pakubuwana I. Peristiwa ini memicu konflik internal yang memuncak dalam Perang Suksesi Jawa Kedua, sebuah konflik yang melibatkan beberapa pangeran dan tokoh berpengaruh dari kerajaan tersebut. Amangkurat IV, yang terlahir dengan nama Raden Mas Suryanata, diangkat sebagai pengganti ayahnya, namun keputusan ini ditentang oleh dua kakaknya, Pangeran Purbaya (Raden Mas Sasongko) dan Pangeran Blitar (Raden Mas Sudhomo), serta beberapa pangeran dan bangsawan lainnya.
Pangeran Blitar, Putra Kesayangan Ratu Mas Blitar dari Madiun
Pangeran Blitar adalah putra kesayangan Ratu Mas Blitar, seorang bangsawan terkemuka dari Madiun. Keturunan Panembahan Juminah, bekas bupati Madiun yang memiliki gelar Blitar, turut menurunkan Pangeran Blitar sebagai pemimpin dalam Perang Suksesi Jawa II. Gelar Blitar, yang diwariskan kepada Pangeran Blitar, menunjukkan kedalaman hubungan keluarganya dengan sejarah dan kekuasaan di tanah Jawa.
Baca Juga : AHY Serahkan Rekomendasi Mas Ibin-Elim, Demokrat Kota Blitar Resmi Tinggalkan PDIP
Ratu Mas Blitar, yang juga dikenal sebagai Ratu Pakubuwono, adalah salah satu sosok terkemuka dalam sejarah Madiun dan Kesultanan Mataram. Nama Retno Dumilah, leluhur dari Ratu Mas Blitar, dikenal luas di Madiun sebagai Bupati perempuan pertama dan seorang bangsawan yang sangat berpengaruh. Retno Dumilah adalah putri dari Pangeran Timur, pendiri Madiun, dan bupati kedua Madiun yang menjabat sebelum Panembahan Senopati, pendiri Kesultanan Mataram menaklukkan wilayah tersebut.
Ratu Mas Blitar, yang merupakan istri dari Sunan Pakubuwono I, menduduki posisi penting dalam dinasti Mataram. Nama Ratu Mas Blitar mungkin kurang dikenal di Madiun, namun bagi trah keraton di Solo dan Yogyakarta, dia adalah teladan dan tokoh penting. Sebagai Ratu Pakubuwono, ia turut berperan dalam melahirkan generasi raja yang memimpin Surakarta, Yogyakarta, Mangkunegaran, dan Pakualaman yang bertahta hingga hari ini.
Di lingkup keraton Kartasura, Ratu Mas Blitar memiliki pengaruh yang mendalam, terutama pada awal hingga pertengahan abad ke-18. Meskipun masa jabatannya sebagai Bupati Madiun hanya singkat, pengaruhnya sangat besar dalam lingkup keraton...