Generasi Z Rawan Stres, Pemerintah Situbondo Berikan Pemahaman Kesehatan Mental pada Anak
Reporter
Wisnu Bangun Saputro
Editor
Nurlayla Ratri
09 - Aug - 2024, 11:06
JATIMTIMES - Dalam momentum Hari Anak Nasional tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) memfokuskan diri dalam memberikan pemahaman kepada pelajar terkait pentingnya menjaga kesehatan mental bagi gen Z.
Hal tersebut dituangkan dalam kegiatan seminar sekaligus pelantikan Forum Anak kabupaten Situbondo yang dihadiri langsung oleh Ketua Asosiasi Pendidik Berperspektif Hak Anak, Bekti Prastyani di Pendopo Aryo Situbondo, Kamis (8/8/2024).
Baca Juga : Mengapa Negara Tuan Rumah Olimpiade Selalu Mengalami Peningkatan Medali?
Kepala DP3A2KB Situbondo, Imam Darmaji menjelaskan jika pelantikan Forum Anak Kabupaten Situbondo dan acara seminar kesehatan mental gen Z ini didasarkan bertapa pentingnya menjaga kesehatan mental terhadap anak.
"Memperingati Hari Anak Nasional tahun 2024 Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui DP3A2KB melantik pengurus Forum Anak Situbondo yang terdiri dari perwakilan siswa SMP dan SMA se Kabupaten Situbondo. Selain itu juga kami memberikan pembekalan kepada sejumlah peserta seminar yang kesemuanya adalah siswa SMP dan SMA tentang pentingnya menjaga kesehatan mental," ungkap Imam Darmaji, Jumat (9/8/2024) saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Selain itu, Imam juga mengatakan jika tingkat stress anak di Kabupaten Situbondo lumayan tinggi. Meskipun angka kekerasan terhadap anak menurun dibanding tahun 2023 lalu namun upaya untuk menekan angka kekerasan dan tingkat stress anak di Kabupaten Situbondo harus dilakukan.
"Upaya pemerintah untuk terus memberikan pendampingan dan pendidikan mental kepada anak tetap menjadi salah satu prioritas, Ini dilakukan agar mental generasi Z Kabupaten Situbondo bisa sehat, dengan sehatnya metal anak otomatis dapat menjadi faktor penting dalam menekan angka stress dan kekerasan terhadap anak dan perempuan," imbuhnya.
Sementara itu, Bekti Prastyani selaku Asosiasi Pendidik Berperspektif Hak Anak menjelaskan bahwa kesehatan mental adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak mengalami perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri, memiliki penilaian diri yang realistis (sesuai kenyataan) dan dapat menerima kekurangan atau kelemahan diri.
"Selain itu kesehatan mental itu jika anak memiliki kemampuan membuat keputusan dalam menghadapi permasalahan kehidupan serta memiliki kepuasan dalam kehidupan sosialnya," jelasnya...