Prasasti Balitar I, Raja Jayanegara, dan Hari Jadi Blitar: Menelusuri Jejak Sejarah Tanah Para Raja
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
05 - Aug - 2024, 07:27
JATIMTIMES - Hari Jadi Blitar yang diperingati setiap tanggal 5 Agustus tidak dapat dilepaskan dari sosok Raja Jayanegara. Raja Majapahit yang penuh pergolakan ini memberikan Prasasti Balitar I sebagai tanda terima kasih kepada penduduk Desa Bedander.
Prasasti ini tidak hanya menjadi simbol kehormatan, tetapi juga menandai Blitar sebagai daerah swatantra di bawah naungan Kerajaan Majapahit. Penetapan hari jadi Blitar setiap tanggal 5 Agustus didasarkan pada peristiwa penyerahan prasasti ini pada hari Minggu Pahing bulan Srawana Tahun Saka 1246 atau 5 Agustus 1324 Masehi.
Baca Juga : DPRD Kota Blitar Gelar Rapat Paripurna Penetapan KUA-PPAS 2025
Perayaan hari jadi ini menjadi momen penting bagi masyarakat Blitar untuk mengingat dan merayakan sejarah panjang serta kontribusi wilayah ini dalam perkembangan Kerajaan Majapahit.
700 Tahun Blitar: Menghargai Warisan dan Membangun Masa Depan
Blitar, yang dikenal dengan julukan "Land of Kings" atau "Tanah Para Raja," merayakan 700 tahun berdirinya. Dalam rentang tujuh abad tersebut, Blitar terus berbenah dan berkembang di berbagai sektor, termasuk ekonomi, kesehatan, dan prestasi-prestasi lainnya yang membanggakan.
Meski demikian, perjuangan untuk mewujudkan Kabupaten Blitar yang mandiri dan sejahtera berdasarkan akhlak mulia balatun toyyibatun warobun ghofur tetap berlanjut.
Pada Pisowanan Agung di Pendopo Ronggo Hadinegoro, 5 Agustus 2024, Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah, menegaskan komitmen ini dalam sambutannya. Blitar dikenal sebagai "Land of Kings" karena sejarahnya yang kaya. Tujuh abad yang lalu, pada bulan Waisaka Tahun Saka 1283 atau 1361 Masehi, Raja Majapahit Hayam Wuruk bersama pengiringnya mengunjungi Blitar untuk mengadakan upacara pemujaan di Candi Penataran. Rombongan tersebut juga mengunjungi tempat-tempat suci lainnya seperti Sawentar, Jimbe, Lodoyo, Candi Simping, dan Candi Mleri.
Pada tahun 1357 Masehi, Hayam Wuruk kembali ke Blitar untuk meninjau daerah pantai selatan dan menginap di Lodoyo. Sebelumnya, Blitar juga menjadi tempat Raja Jayanegara menyelamatkan diri dari pemberontakan Ra Kuti dan Ra Semi pada tahun 1316 dan 1317.
Sebagai tanda terima kasih, Jayanegara memberikan prasasti kepada penduduk Desa Bedander, menjadikan Blitar sebagai daerah swatantra di bawah naungan Kerajaan Majapahit...