Viral Ukhti Ciptakan Tren Joget Ngulek Adonan Saat Hadiri Majelis, Memang Boleh?
Reporter
Mutmainah J
Editor
Nurlayla Ratri
24 - Jul - 2024, 05:54
JATIMTIMES - For your page atau FYP Tiktok saat ini diramaikan dengan tren ngulek adonan yang diiringi dengan musik sholawat.
Sholawat sendiri merupakan bentuk penghormatan dan cara mendoakan Nabi serta keluarganya seharusnya memang dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Lalu bagaimana jika sholawat diiringi dengan jogetan? Bolehkah?
Baca Juga : Emak-Emak Harus Tahu! Ini Batasan Screen Time yang Baik untuk Anak
Dalam akun Tiktok @Kinaan Ozama El Fath, terlihat sejumlah wanita memakai kerudung abu-abu dan baju hitam berseragam berjoget dengan gemulai. Dalam keterangan video, jogetan itu adalah tren mengulek adonan ala anak majelis.
"Trend gaya ngulek adonan anak majelis," bunyi keterangan dalam video, dikutip Rabu (24/7/2024).
Lalu bagaimana hukum tindakan ini di dalam Islam? Berikut penjelasannya:
Melansir channel YouTube Al-Bahjah, Buya Yahya menjelaskan bahwa jika ditinjau dari segi maknanya, sholawat yang justru membuat seseorang joget-joget sebaiknya ditinjau ulang kembali.
Pasalnya, kegiatan tersebut justru mungkin membuat seseorang tidak semakin dengan Nabi Muhammad dan keluarganya. Padahal, tujuan utama sholawat adalah mendekatkan diri pada Nabi Muhammad dan junjungan-Nya.
“Jika sesuatu yang baik justru membuat seseorang lupa dari nabi, berarti justru keluar dari tujuan. Maka sebaiknya koreksi diri apakah apa yang mereka lakukan justru menjauhkan seseorang dari nabi,” ujarnya, dikutip Rabu (24/7/2024).
Pada kesempatan yang sama, Buya Yahya juga menerangkan bahwa setiap orang hendaknya tidak menutup diri terhadap kritikan. Pasalnya, kritikan merupakan salah satu cara membangn mental keagamaan supaya lebih sempurna.
Baca Juga : Bahasa Gaul Gen Alpha Beserta Artinya, Cek Buruan Biar Gak Ketinggalan!
“Ayo saling berbenah diri, jangan salahkan cara syiar seperti itu. Mungkin ilmu yang dimiliki sebatas itu, maka mulai dari sekarang kita tampakkan syiar kebaikan, syiar kerinduan pada nabi, syiar akhirat,” kata Buya...