Soal Rencana Wahyu Hidayat Mentransformasi Angkutan Publik, Sopir: Yang Penting Masalah Diselesaikan
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Yunan Helmy
12 - Jul - 2024, 01:20
JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang masih terus menggodok rencana transformasi angkutan publik menggunakan skema buy the service (BTS). Terbaru, Pemkot Malang saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi kepada pengemudi angkutan kota (angkot).
Rencana itu pun mengundang respons yang beragam dari para pengemudi angkot. Salah satunya disampaikan oleh pengemudi angkot dengan trayek Arjosari Gadang (AG) Ferdi. Dalam hal ini, dirinya berharap kebijakan apa pun yang nantinya diberlakukan bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi sopir angkot.
Baca Juga : Bertemu Emil Dardak, Kades Serang Dwi Handoko Matangkan Langkah di Pilkada Blitar
"Nggak harus mobil baru. Yang penting masalahnya diselesaikan," seru Ferdi.
Di sisi lain, dirinya juga mengeluhkan persaingan yang dihadapi para pengemudi angkot dengan ojek maupun taksi berbasis daring atau online yang telah mengantongi izin resmi.
Hal tersebut juga ditambah dengan hadirnya sebuah perusahaan otobus (PO) dengan trayek Blitar-Arjosari. Menurut dia, hal itu berdampak pada turunnya jumlah penumpang angkot.
Dirinya lantas memberikan contoh terkait kebijakan yang dilakukan di Yogyakarta. Di Yogya terdapat pembatasan operasional untuk taksi dan onek daring pada jam-jam tertentu.
Untuk itu dirinya berharap, dengan adanya BTS nanti, Pemkot Malang juga dapat mempertimbangkan pendekatan serupa untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi saat ini.
Sementara itu, salah satu pengemudi angkot dengan trayek Arjosari-Borobudur-Bunulrejo (ABB) Wahono mengatakan, yang dibutuhkan para sopir adalah kebijakan yang dapat benar-benar meningkatkan pendapatan mereka. Saat ini pendapatan sopir angkot masih jauh di bawah UMK.
"Dari dulu kami hanya mendengar wacana-wacana saja. Harapannya kali ini benar-benar ada realisasi sehingga ada solusi. Entah itu armada mobil baru atau bekas, sehingga gak hanya wacana saja," ujar Wahono.
Sementara itu, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatkan bahwa konsep BTS dirancang sebagai upaya untuk mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi oleh para sopir angkot.
Baca Juga : Baca Selengkapnya