Marak Jasa Nikah Siri di Gresik, Begini Hukumnya dalam Islam

JATIMTIMES - Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan munculnya unggahan mengenai jasa nikah siri di Gresik melalui Facebook. Jasa ini menuai kontroversi dan kritik dari warganet. 

Jasa ini awalnya diunggah oleh akun Facebook Jasa Nikah Siri Gresik Hubungi Kami Telpon/WA 08190****** sejak November 2019. Hingga berita ini ditulis laman bisnis di Facebook tersebut telah disukai seribu pengguna dan seribu pengikut. 

Baca Juga : Jangan Lakukan Dosa di Bulan Muharram, Dosanya Bisa Berlipat Ganda

"Menyediakan layanan Jasa Nikah Siri Murah, Jasa Nikah Siri Tanpa Wali, Jasa Nikah Siri Terdekat, Jasa Nikah Siri Online, Jasa Nikah Siri Beda Agama, Penghulu Nikah Siri, Jasa Pembuatan Surat Nikah Siri, hingga Tempat Nikah Siri di Gresik," demikian tertulis dalam penawaran di akun Facebook "Jasa Nikah Siri Gresik Hubungi Kami Telpon/WA 08190******."

Dalam keterangannya, pernikahan tersebut diadakan di salah satu hotel di Gresik dengan biaya Rp 2.500.000, yang jauh lebih mahal dibandingkan biaya menikah di Kantor Urusan Agama (KUA). 

Untuk diketahui, biaya menikah di KUA gratis selama dilakukan di jam kerja dan di kantor KUA. Apabila dilakukan di luar KUA, seperti di rumah pengantin atau hotel, akan dikenakan biaya Rp 600.000 sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Kepala Kemenag Gresik, Moh Ersat, mengimbau masyarakat untuk tidak tertarik dengan jasa nikah siri, terutama yang dipromosikan melalui media sosial. "Dalam pernikahan siri, pihak perempuan biasanya dirugikan. Ketika perempuan ditinggalkan oleh laki-laki tanpa perceraian, ia tidak memiliki pegangan dan akan terkatung-katung," ungkap Ersat.

"Mau menikah lagi, dia masih terikat sebagai istri orang. Sedangkan jika mau cerai, bagaimana bisa, sementara pernikahannya tidak dicatatkan di KUA," tambahnya.

Sementara itu, Ketua MUI Jatim, KH Mutawakkil 'Alallah, menyatakan bahwa dalam hukum fikih, fenomena nikah siri memang sah. Namun, pihak perempuan cenderung dirugikan. 

"Secara hukum fikih memang ada celah untuk dibuat sah, seperti taukil dan wali hakim. Tapi dari segi maslahat, pihak perempuan dirugikan, terutama jika laki-laki tidak mengerti hukum agama dan mengabaikan istri sirinya," ujar Kiai Mutawakkil, dilansir detikjatim, Rabu (10/7/2024). 

Dia menyarankan agar pasangan menempuh pernikahan yang sah di KUA, bukan menikah secara siri. "Akan lebih baik jika mengikuti kesepakatan ulama kita...

Baca Selengkapnya