Tompi Dipanggil Petugas Pajak Akibat Rumahnya Ditulis Angka Rp150 M, Tim Atta Halilintar Melanggar Pasal?
Reporter
Mutmainah J
Editor
A Yahya
08 - Jul - 2024, 11:48
JATIMTIMES - Penyanyi sekaligus dokter kecantikan, Teuku Adifitrian baru-baru ini viral karena dirinya mengaku marah terhadap tim dari YouTuber ternama asal Indonesia, Atta Halilintar.
Hal itu imbas tim Atta Halilintar asal sebut harga rumahnya dalam sebuah konten YouTube yang mengakibatkan pria yang akrab disapa Tompi itu dipanggil petugas pajak.
Baca Juga : Hati-hati Saat Lamar Kerja, Data Bisa Dipakai Buat Pinjol: Segera Lakukan 3 Langkah ini
Seperti yang diketahui, Atta Halilintar menyambangi rumah Tompi yang berlokasi di Tangerang Selatan beberapa bulan lalu. Dari luar rumah dokter bedah plastik satu ini memang tak menampakkan desain yang mewah, tapi ternyata dalamnya begitu luas dan unik.
Rumah Tompi memiliki luas 1000 meter persegi, sedangkan jika ditotal dengan bangunan lain maka mencapai 6.400 meter persegi.
Pada thumbnail YouTube, Atta Halilintar menuliskan bahwa nilai rumah Tompi cukup fantastis, yakni Rp 150 miliar.
Usut punya usut, Tompi tidak pernah menyebutkan harga rumahnya kepada Atta Halilintar. Bahkan, Tompi mengatakan jika tim Atta mengarang angka tersebut untuk seru-seruan saja.
"Saya klarifikasi dulu deh. Bahaya nanti sama petugas pajak. Ini adalah salah satu bentuk kebodohan yang diciptakan oleh konten kreator," kata Tompi dalam potongan video yang dibagikan akun Instagram @lambegosiip, Senin (8/7/2024).
"Saya marah banget sama timnya Atta (Halilintar). Karena dia nulis di YouTube channel mereka, rumah seharga 150 miliar. Terus saya nanya, 'lu dapet angkanya dari mana, emang gua ngomong'. (Dijawabnya) enggak sih mas, biar seru aja. Gila gak tuh," Jelasnya.
Setelah tayangan rumahnya viral, Tompi mengaku jadi dipanggil petugas pajak. Karena tak terima, Tompi memprotes bahwa yang seharusnya dipanggil petugas pajak adalah tim Atta Halilintar yang menuliskan angka tersebut.
"Iya dong, ini kan jadi ngerepotin gue nih jadinya. Panggil yang nulis, tanya, dia dapat informasi dari mana, kalau dia ngibul penjarain aja, itu kan ngebodohin orang," tegas Tompi.