Kasus Kekerasan Anak yang Tewaskan Pelajar SMPN 2 Kota Batu Masuki Tahap II
Reporter
Irsya Richa
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
14 - Jun - 2024, 09:13
JATIMTIMES - Kasus kekerasan pada anak yang menewaskan RK (13) siswa SMPN 2 Kota Batu yang dilakukan 5 temannya, kini memasuki babak baru. Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Batu telah menerima tersangka dan barang bukti tahap II kasus tersebut, Jumat (14/6/2024).
Pada tahap II ini merupakan tahapan proses penanganan perkara dari penyidik Kepolisian setelah dinyatakan lengkap (P-21) oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Baca Juga : Kisah Inspiratif Ibu di Surabaya: Ubah Pola Asuh, Selamatkan Anak dari Speech Delay Berkat SOTH
“Kami menerima penyerahan tahap II dan barang bukti terkait perkara kekerasan pada anak, dan pada hari ini masih berlangsung,” ungkap Kepala Kejari Kota Batu, Didik Adyotomo.
Proses penanganan perkara lanjut Didik, sangat berbeda karena diduga tersangka adalah anak-anak. Sehingga pihaknya mengambil sisi humanis dan hati-hati, karena usianya di bawah umur.
Perkara melibatkan 5 pelajar yang diduga tersangka, 4 diantaranya di bawah umur alias 14 tahun. Di antaranya, AS (13) asal Kecamatan Batu, MI (15) asal Pujon Kabupaten Malang, KA (13) asal Bumiaji, MA (13) dan KB (13) asal Kecamatan Batu.
“Tim juga harus melihat kondisi sekitar, lalu kondisi anaknya. Dari sisi pendekatan harus betul-betul hati-hati karena punya masa depan panjang,” imbuh Didik saat di Kejari Kota Batu.
Rencananya kasus perkara kekerasan pada anak ini bakal dilimpahkan kepada Pengadilan Negeri secepatnya. Targetnya berkas pekara tersebut segera dilimpahkan pada pekan mendatang.
Bahkan Pemerintah Kota Batu juga hadir memberikan bimbingan konseling kepada keluarga yang ditinggalkan dan anak-anak diduga tersangka. Tak hanya itu saja pada 31 Mei juga dideklarasikan menjadi Hari Anti Bullying di Kota Batu. Hari Anti Bullying sebagai bentuk agar tidak terulang kejadian serupa di masa mendatang.
“Beragam upaya kami lakukan bersama stakeholfer agar ke depan tidak lagi terjadi kejadian seperti ini. Peran orangtua di sini sangat dibutuhkan untuk mengawasi anak-anaknya,” harap Didik.
Baca Juga : Baca Selengkapnya