Wali Kota Santoso Tolak Arema FC Berkandang di Blitar, Trauma Kerusuhan Suporter
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
07 - Jun - 2024, 05:39
JATIMTIMES - Setelah memberikan sinyal positif beberapa waktu lalu, Wali Kota Blitar, Santoso, kini berubah sikap dan menolak permohonan Arema FC untuk menggunakan Stadion Soepriadi Blitar sebagai home base mereka.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan trauma yang dialami warga Blitar akibat kerusuhan suporter pada tahun 2020.
Baca Juga : Antisipasi Kepadatan, Bazar Blitar Djadoel Sediakan 6 Pintu Darurat
Beberapa minggu sebelumnya, Wali Kota Santoso sempat mendukung ide penggunaan Stadion Soepriadi oleh Arema FC. Ia bahkan telah mendisposisikan surat permohonan tersebut kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta Askot PSSI Kota Blitar untuk ditindaklanjuti. Namun, dalam pernyataannya terbaru, Santoso secara tegas menyatakan penolakannya.
"Beberapa minggu yang lalu saya sudah menerima surat permohonan menggunakan Stadion Soepriadi. Namun karena trauma masyarakat pada 2020 masih belum hilang, maka permohonan Arema FC kami tolak," ujar Santoso saat mendampingi kegiatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan yang berziarah ke makam Bung Karno, Kamis (6/6/2024).
Keputusan Santoso ini didasarkan pada kenangan buruk dari peristiwa kerusuhan yang terjadi di tahun 2020. Saat itu, Stadion Soepriadi menjadi tuan rumah untuk laga semifinal Piala Gubernur Jawa Timur yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya Surabaya.
Meskipun pertandingan tersebut digelar tanpa penonton dan berlangsung lancar di dalam stadion, kerusuhan antar suporter tetap terjadi di luar stadion, menciptakan ketakutan dan kerusakan yang cukup parah.
"Masyarakat Kota Blitar pastinya masih teriang peristiwa tahun 2020 lalu. Apalagi kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang menjadi catatan tersendiri bagi kami. Makanya untuk saat ini masyarakat Kota Blitar belum bisa menerima Arema FC bertanding di sini," tambah Santoso.
Santoso juga mengingatkan bagaimana peristiwa kerusuhan tersebut tidak hanya berdampak pada masyarakat luas tetapi juga mempengaruhi dirinya secara pribadi. Ia menceritakan bahwa mobil pribadinya menjadi sasaran amukan suporter saat itu, menambah alasan kuat bagi dirinya untuk tidak memberikan izin kepada Arema FC.
Baca Juga : Baca Selengkapnya