Menjelajahi Keindahan Ranu Darungan, Danau Eksotis di Tengah Hutan Pronojiwo
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Nurlayla Ratri
30 - May - 2024, 05:27
JATIMTIMES - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang meliputi tiga kabupaten yakni Lumajang, Malang, dan Pasuruan memiliki banyak destinasi wisata. Salah satunya Ranu Darungan, sebuah danau alami yang menyuguhkan panorama menakjubkan.
Lokasi Ranu Darungan tidak jauh dari Gunung Semeru, tepatnya di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Tak hanya indah, danau ini juga memiliki nilai sejarah.
Baca Juga : Viral Emak-Emak Berjualan Cilok di Puncak Gunung Penanggungan Mojokerto, Ini Penampakannya
Sejarah mencatat, Bapak Kina Indonesia, Franz Wilhelm Junghuhn, dan Thomas Stamford Raffles pernah mencoba mencapai puncak Mahameru yang menurut kitab Tantu Pagelaran merupakan jelmaan para dewa. Sayangnya, mereka gagal.
Perjalanan mereka menuju Semeru sempat dikisahkan kembali oleh Raffles dalam bukunya The History of Java. Namun, GF Clignett berhasil menaklukkan puncak tersebut pada 18 Oktober 1838, dua tahun setelah letusan besar Semeru.
Ranu Darungan sering disebut oleh masyarakat setempat sebagai Linggo Rekisi. Dikelilingi oleh pohon-pohon Rekisi, danau ini menawarkan pemandangan yang memikat dan atmosfer yang menenangkan.
Selain menjadi tempat rekreasi, lokasi ini memiliki sejarah yang mendalam. Dahulu, danau ini dimiliki oleh Belanda dan digunakan sebagai situs pelestarian anggrek liar. Hingga kini, danau ini menjadi rumah bagi berbagai jenis anggrek alam dan burung.
Tercatat ada 198 jenis anggrek dan 200 jenis burung yang mendiami kawasan ini, menjadikannya destinasi yang sempurna bagi para pecinta flora dan fauna.
Spesies anggrek yang ditemukan di sini meliputi Appendicula sp, Eria monostachya, Eria multiflora, Eria sp, Calanthe triplicata, Corybas pictus, Corymborkis veratrifolia, dan Cystorchis aphylla. Keanekaragaman anggrek ini menjadikan kawasan yang bersuhu antara 10-15 derajat Celsius tersebut sebagai lokasi budidaya tanaman anggrek oleh Kelompok Tani Konservasi Ranu Linggo Rekisi.
Orchidarium Ranu Darungan: Pusat Konservasi dan Wisata Minat Khusus
Pada 26 Maret 2022, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan meresmikan Orchidarium Ranu Darungan, pusat konservasi anggrek seluas 2.800 meter persegi. Ini merupakan pusat konservasi anggrek pertama di Indonesia. Sejak pembangunannya pada 2018, Orchidarium Ranu Darungan juga dirancang sebagai destinasi wisata minat khusus, terutama untuk penelitian anggrek dan kegiatan pemantauan burung (bird watching)...