Bupati Blitar Buka Bimtek dan Lepas 273 Petugas Pemantau Kesehatan dan Pemotongan Hewan Kurban
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Yunan Helmy
29 - May - 2024, 08:24
JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Peternakan dan Perikanan menggelar acara bimbingan teknis (bimtek) dan pelepasan petugas pemantau kesehatan dan pemotongan hewan kurban di Pendapa Agung Ronggo Hadi Negoro, Rabu (29/5/2024). Kegiatan ini diresmikan oleh Bupati Blitar Rini Syarifah, yang akrab disapa Mak Rini, didampingi Sekda Izul Marom.
Dalam sambutannya, Mak Rini mengingatkan kembali bahwa umat Islam akan segera merayakan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah yang jatuh pada tanggal 17 Juni 2024. "Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Blitar berupaya memberikan pendampingan kepada masyarakat dalam prapelaksanaan pemotongan hewan kurban," ujarnya.
Baca Juga : Kontes Ternak 2024 Situbondo, Sapi 1 Ton Lebih Juarai Kelas Ekstrem
Mak Rini menyampaikan pentingnya pemantauan kesehatan hewan kurban mengingat sejarah penyakit hewan di Kabupaten Blitar. "Pada tahun 2022, ternak di Kabupaten Blitar pernah mengalami penyakit mulut dan muku (PMK) serta penyakit kulit berbenjol (lumpy skin disease/LSD). Hingga saat ini, kami terus melakukan upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit tersebut," jelasnya.
Terkait hal ini, Mak Rini menegaskan perlunya pendampingan dari petugas ternak dalam pemeriksaan kesehatan hewan, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha. "Petugas ternak ini memitigasi risiko penyebaran penyakit termasuk di tempat pemotongan hewan kurban di luar rumah potong hewan ruminansia (RPH-R)," katanya.
Tujuan bimtek ini adalah untuk memberikan jaminan penyediaan produk asal hewan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).
Bupati Blitar juga menyampaikan bahwa acara ini bukan hanya sekadar pelepasan, tetapi juga memberikan bimbingan teknis kepada para petugas pemantau. "Materi yang diberikan dalam bimtek ini akan menjadi bekal bagi para petugas dalam menjalankan tugas mereka. Saya berpesan kepada petugas pemantau kesehatan dan pemotongan hewan kurban agar bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa hewan yang akan dikurbankan adalah hewan sehat dan layak serta produknya aman, sehat, utuh dan halal untuk dikonsumsi," ujar Mak Rini.
Mak Rini juga menekankan pentingnya pemantauan dan pendampingan yang profesional, efektif, tepat, terukur, proporsional, dan menggunakan pendekatan yang humanis. "Apabila di lapangan terdapat berbagai kendala, tolong diselesaikan dengan cara-cara yang profesional," tambahnya.
Acara ini diakhiri dengan pelepasan resmi 273 personel petugas pemantau kesehatan dan pemotongan hewan kurban oleh bupati Blitar...