Seminar Nasional Unisba Blitar: Mengupas Transformasi Dunia Melalui Artificial Intelligence dan Kepekaan Intelektual
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Nurlayla Ratri
15 - May - 2024, 03:30
JATIMTIMES- Di era kemajuan teknologi yang pesat, Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu pendorong utama transformasi dunia. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Guru Besar Universitas Gadjah Mada, Prof. Drs. Koentjoro, M.Bsc., Ph.D Psikolog, saat menjadi narasumber pada Seminar Nasional yang diadakan oleh Universitas Islam Balitar (Unisba Blitar) pada Jumat, (10/05/2024). Seminar ini diadakan secara hybrid, memanfaatkan Aula Majapahit untuk sesi tatap muka dan platform Zoom untuk sesi daring, dan diikuti oleh mahasiswa, dosen, serta masyarakat umum.
Dalam seminar yang bertemakan “Menata Kehidupan Masa Depan yang Lebih Baik,” Prof. Koentjoro menyampaikan bahwa meskipun dunia terus berubah dengan hadirnya teknologi canggih seperti Artificial Intelligence (AI), ada satu hal yang tidak akan tergerus oleh perubahan tersebut, yaitu kepekaan intelektual. Menurut Prof. Koentjoro, di tengah arus modernisasi yang semakin kuat, kemampuan manusia untuk merasakan, memahami, dan menilai situasi dengan bijaksana akan tetap menjadi aspek penting yang tidak dapat digantikan oleh AI. Kepekaan intelektual mencakup kemampuan untuk berpikir kritis, memiliki empati, dan memahami nuansa serta konteks dari berbagai permasalahan yang dihadapi.
Baca Juga : SMKN 1 Nglegok Sambut Kominfo Goes to School, Ini Pesan Bupati Blitar untuk Generasi Z
"Ada satu aset yang tidak akan tergerus oleh AI, yaitu kepekaan. Sehingga saya minta mahasiswa-mahasiswa Unisba Blitar harus terus mengasah kepekaan intelektual mereka melalui belajar," tegasnya. Menurutnya, di era di mana AI dan teknologi lainnya mengambil alih banyak tugas-tugas mekanis dan rutin, kepekaan intelektual menjadi semakin penting. Hal ini karena AI, seberapa pun pintarnya, tidak bisa meniru sepenuhnya aspek-aspek emosional dan moral yang dimiliki oleh manusia.
Prof. Koentjoro juga menyoroti pentingnya menjaga dan mengasah kepekaan intelektual melalui proses belajar yang kontinu dan refleksi mendalam. Dengan demikian, meskipun dunia berubah cepat dan AI semakin berkembang, manusia tetap memiliki keunggulan yang tidak dapat digantikan. Lebih lanjut, Prof. Koentjoro mengajak para mahasiswa untuk tidak hanya mengandalkan teknologi dalam mencari solusi, tetapi juga melibatkan kepekaan intelektual mereka untuk melihat berbagai aspek dan implikasi dari setiap keputusan yang diambil.
"Mahasiswa Unisba Blitar harus terus mengasah kepekaan intelektual mereka...